Penunjukan Alfred Riedl sebagai pelatih tim nasional (timnas) senior Indonesia cukup mengejutkan. Pasalnya, sebelumnya nama Riedl tidak ada dalam bursa calon pelatih timnas.Bahkan PSSI telah memanggil beberapa nama pelatih Lokal seperti Rahmad Darmawan dan Nil Maizar untuk melakukan Fit and Propert Test.
Yang menjadi pertanyaan besar tiba tiba PSSI mengumumkan Riedl sebagai pelatih Timnas untuk Piala AFF 2016. Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (PLT) Ketum PSSI, Hinca Panjaitan langsung angkat bicara.
Menurut Hinca, penunjukan Riedl sebagai pelatih timnas karena alasan profesional dan pengalamannya melatih Timnas Indonesia.
“Komunikasi Alfred Riedl dengan kami cukup bagus. Pengalamannya bersama Indonesia juga cukup dan dia bersedia untuk bergabung dengan timnas,” ujar Hinca di Kantor PSSI.
Hal Serupa juga sama apa yang dikatakan oleh Sekjen PSSI Azwan Karim bahwasanya penunjukkan Alfred Riedl karna ingin mengulang kembali kesuksesan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.
Seperti diketahui Alfred Riedl pernah menangani Tim Nasional Indonesia pada Piala AFF 2010, pada saat itu Timnas besutan Riedl berhasil menembus partai puncak Piala AFF 2010 yang mempertemukan Timnas Indonesia dengan Timnas Malaysia.
Pada partai itu Indonesia harus puas berada pada posisi Runner Up karna kalah agregat skor 3 – 4. Pada laga tandang di Stadion Bukit Jalil Timnas harus menelan kekalahan 3 -1 kemudian pada laga kandang Timnas meraih kemenangan 2 – 1 yang membuat suporter Timnas yang datang langsung harus gigit jari gagal juara di kandangnya sendiri.
Pada ajang Piala AFF 2014 Alfred Riedl kembali menangani Timnas, berharap tuah yang manis seperti tahun 2010 Timnas harus puas gagal lolos Fase grup penyisihan.Selepas gagal membawa Tim Merah-Putih melangkah lebih jauh di Piala AFF 2014, Alfred dikontrak PSM Makassar yang bersiap tampil di ISL 2015. Hanya, belum sampai ISL 2015 bergulir, ia memutuskan mundur dengan alasan kondisi kesehatan.
Kondisi sepak bola Indonesia saat ini tak jauh beda dengan persiapan menuju Piala AFF 2014 silam. Jika dulu disibukkan dengan penggabungan dua kompetisi Indonesian Premier League dan Indonesia Super League yang berujung pada dualisme timnas, kini persiapan timnas diawali dengan baru saja dicabutnya pembekuan pemerintah dan FIFA.
Sementara kompetisi, absen setahun dan Indonesia Soccer Championship (ISC) A yang diputar saat ini jauh dari kata ideal. Tidak ada motivasi promosi dan degradasi sehingga bisa mengurangi motivasi bertanding. Tak berlebihan jika penunjukan Riedl ini bak deja vu kondisi jelang Piala AFF 2014.
Baca juga :
- Pengalaman Alfred dibutuhkan oleh Indonesia untuk maju
- Bale berikan pujian untuk Robson