Breaking News
Home / Berita Bola / Apa itu Pengaturan Skor Match Fixing ?

Apa itu Pengaturan Skor Match Fixing ?

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan match fixing dan kenapa begitu ditakuti?

Pengaturan skor terkadang disebut juga manipulasi pertandingan atau match manipulation yang berarti menghapus ketidakpastian hasil suatu pertandingan, atau dengan kata lain hasil pertandingan sudah dapat ditentukan. Tetapi, tidak ada penjelasan yang seragam tentang manipulasi pertandingan ini.

Norwegia mencoba membagi pengaturan skor ini menjadi tiga (3) kategori, yaitu :

Match fixing : suatu jenis pengaturan hasil akhir yang bersifat konvensional (suatu tim atau atlit individu dibayar untuk “sengaja” kalah).

Spot fixing : suatu jenis pengaturan pertandingan pada saat-saat tertentu ketika jalannya pertandingan (misalnya, tendangan sudut dalam sepak bola) yang tidak selalu mempengaruhi hasil akhir pertandingan.

Point shaving : suatu jenis pengaturan hasil akhir pertandingan, tetapi bukan merupakan hasil akhir (maksudnya pemain dibayar untuk memastikan bahwa timnya tidak mengalahkan tim lawan lebih dari 10 gol).

Match fixing atau pengaturan pertandingan, yaitu sebuah pertandingan yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga kita bisa mengetahui hasil akhirnya. Bisa hanya sebagian dari sebuah pertandingan yang diatur, bisa juga keseluruhan. Tetapi biasanya match fixing sangat mentikberatkan pada hasil akhir sebuah pertandingan.

Apapun jenisnya, pada prinsipnya pengaturan skor ini merupakan masalah yang sangat berbahaya, bahkan Security Director FIFA, Ralf Mutschke mengatakan, bahwa match manipulation merupakan ancaman global yang sangat signifikan merusak integritas sepak bola, dan seberapa seriuskah masalah tersebut, beliau menggambarkan bahwa seluruh dunia (olahraga) termasuk match fixing pada esport berada dalam ancaman.

Ada banyak alasan mengapa match fixing terjadi, dan pada umumnya karena alasan perjudian dan keuntungan finansial berupa uang atau barang mewah merupakan salah satu dorongan daripada pelaku untuk menjalankan sebuah manipulasi pertandingan. Sebagai tambahan, di dalam manipulasi pertandingan mungkin juga termasuk keuntungan lainnya yang ditawarkan, seperti kenikmatan seksual (sexual favours) atau ancaman, bahkan kekerasan yang mungkin juga digunakan.

Match fixing berlatar belakang judi ini termasuk mudah ditebak. Bukti berupa transfer uang dari rekening penjudi ke rekening pemain /ofisial/ wasit akan mudah ditemukan. Begitu juga bukti berupa rekaman percakapan telepon, SMS, atau kontak-kontak lain akan bisa menjadi bahan tuntutan dari federasi untuk menghukum siapa saja yang terlibat.

Masyarakat umum sering mengira untuk memenangkan sebuah pertandingan, sebuah tim biasanya akan menyuap wasit. Dugaan itu tidak salah, tetapi wasit bukanlah figur utama dalam praktek match fixing. Biasanya match fixer akan mendekati petinggi klub supaya match fixing ini terjadi. Setelah petinggi klub setuju untuk melakukan match fixing, maka petinggi klub akan mulai memerintahkan pemainnya untuk bermain sesuai keinginan match fixer.

Seperti yang telah dituliskan di atas, umumnya match fixer adalah para penjudi. Mereka akan melakukan apapun demi memenangkan pertaruhan dari sebuah pertandingan. Bukan hanya hasil akhir yang dipertaruhkan, bahkan throw in pertama menjadi milik siapa juga bias menjadi bahan taruhan. Tetapi yang paling umum adalah hasil akhir. Menang, seri, atau kalah. Pemilik klub adalah salah satu sutradara pertandingan yang cukup ampuh.

Selain itu, ada dua jenis motivasi lain dari pelaku yang bisa dibedakan: (1) direct financial motivation, yang terkait dengan perjudian; (2) indirect financial motivation. Di dalam kasus perjudian, terkait manipulasi pertandingan, pelakuakan mendapatkan keuntungan ekonomi langsung dari olahraga melalui aktivitas judi ini. Sebuah kekalahan yang diderita suatu tim bisa sangat menguntungkan pelaku, jika suatu tim kalah dengan margin yang cukup besar, karena taruhan pada skor yang sangat mencolok merupakan keuntungan yang menggiurkan.Taruhan yang berhubungan dengan manipulasi pertandingan ini juga dapat didorong oleh keserakahan. Sedangkan manipulasi pertandingan yang tidak terlibat dengan aktivitas judi, dipandang sebagai motivasi dalam olahraga, karena tujuan dari manipulasi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan langsung dari hasil pertandingan, yaitu memenangkan pertandingan atau lolos ke tingkat yang lebih tinggi dari kompetisi.

About kang odon

Check Also

Man City Kalah, Liverpool Tinggal Butuh Enam Poin Lagi untuk Juarai Liga Inggris

MANCHESTER – Kekalahan Manchester City dari Manchester United di laga pekan ke-29 Liga Inggris 2019-2020 …