Berita Bola Situs Berita Bola dan Prediksi
Sang pelatih Arsenal, Arsene Wenger, dimana ia mengakui bahwa dirinya kurang berkesan dengan hasil kinerja wasit yang memimpin pertandingan semalam antara Arsenal dengan Bayern Munchen. Tim asuhannya tersebut kembali lagi menelan kekalahan telak dengan skor 1-5 atas Bayern Munchen.
Arsenal yang kembali lagi di hajar oleh Bayern Munchen, dimana mereka menerima kekalahan seperti kekalahan mereka sebelumnya yang beetandang ke Allianz Arena di bulan lalu. Sementara itu tim tuan rumah sempat mengungguli pertandingan di menit ke 20 berkat goll Theo Walcott, sehingga babak pertama berakhir dengan skor 1-0.
Setelah berjalannya babak kedua Arsenal yang harus kehilangan Laurent Koscielny yang terkena kartu merah pada menit ke 53, dari sisa 10 pemain ini bisa menjadi salah satu faktor kekalahan Arsenal.
Dari kekalahan ini sekaligus membuat tim asuhan Arsene Wenger harus tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions, dari kekalahan ini juga menjadi rekor kekalahan mereka yang kebobolan sampai 5 gol di kandang sendiri.
BACA JUGA : Dukungan Barcelona untuk Napoli
Seperti yang dijelaskan oleh Wenger bahwa dalam pertandingan ini meskipun mereka harus tersingkir, akan tetapi tim sudah menunjukan permainan yang mereka inginkan meskipun keputusan wasit di nilai tidak adil. Karena bermain dengan 10 pemain merupakan hal yang sulit, apa lagi lawan yang mereka hadapi adalah Bayer Munchen.
Wenger sempat tidak mengerti dengan keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Koscielny saat melanggat Lewandowski. Karena sebelum pelanggaran ini terjadi Wenger menilai bahwa sang lawan sebelumnya telah melakukan offside, jadi untuk pelanggaran ini seharusnya tidak ada.
“Ini semua tidak serius, dimana kita menilai bahwa pertandingan ini sangat penting dan melihat sikap seperti itu yang membuat saya sedikit kesal. Anda bisa melihat bagaimana jadinya Munchen jika kami berhasil mencetak gol kedua. Akan tetapi hasil seperti ini sulit untuk diterima, saya yang menilai bahwa kinerja wasit yang tidak profesional ini tidak menggambaekan kemampuan kami yang sebenarnya.”
