Breaking News
Home / tennis / Atlit Mo Farah dan Nadal Tersangkut Skandal Peretasan Wada

Atlit Mo Farah dan Nadal Tersangkut Skandal Peretasan Wada

Mo Farah menjadi atlet Inggris terbaru yang menghadapi dugaan pengguna doping sebagaimana diungkap dalam dokumen therapeutic use exemptions (TUEs) setelah data medis rahasia itu bocor secara online. Farah, peraih medali di Olimpiade 2016, adalah salah satu dari delapan atlet Inggris yang berlaga di Rio de Janeiro yang tercantum dalam dokumen yang diretas oleh Fancy Bears, kelompok hacker yang diyakini memiliki hubungan dengan Rusia.

Helen Glover, Justin Rose dan tiga dari tim hoki wanita Britania Raya adalah di antara 26 atlet yang juga disebutkan, termasuk Rafael Nadal , juara 14 kali tenis grand slam asal Spanyol. Tidak ada kejutan dalam kebocoran data Mo Farah, yang menegaskan bahwa ia telah mendapatkan izin penggunaan obat-obatan selama delapan tahun terakhir. Farah, juga di bawah tekanan atas pernyataan pelatih kontroversial Alberto Salazar dan Jama Aden yang mengatakan dua kali, sementara ia hanya merasa menggunakannya sekali.

Di Birmingham pada tahun 2015, segera setelah membantah tuduhan keras Salazar, Farah diminta secara khusus untuk memberikan klarifikasi. Dia mengatakan: “Saya jatuh pingsan di sesi latihan pada Juli 2014, kemudian saya dibawa ke ambulans dan mengenakan infus yang mengandung penghilang rasa sakit jenis morfin. Itulah satu-satunya.”

Namun dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports News tiga minggu kemudian, disebabkan oleh tekanan atas hubungannya dengan Salazar yang begitu inten, Farah muncul untuk mengklarifikasi pernyataan sebelumnya.

“Saya pernah mendapatkan suntikan morfin sebanyak dua kali, yang pertama baru-baru ini di Park City dan satu lagi pada tahun 2008,” kata Farah. Ditanya apakah ia menggunakanobat tersebut untuk membantu mengatasi asma-Nya, Farah menjawab: “Tidak, saya menggunakan inhaler untuk asma saya, itupun beberapa saat sebelum latihan.”

Sementara itu pihak Wada mengatakan, “Perawatan medis Mo diawasi setiap saat oleh British Atletik dan selama kariernya yang panjang ia hanya pernah mendapatkan suntikan dua kali. Yang pertama adalah pada tahun 2008 berupa obat anti-inflamasi untuk pengobatan cedera. Yang kedua adalah pada tahun 2014 ketika Mo pingsan dan diterbangkan ke rumah sakit untuk perawatan darurat, yang terdiri dari obat penghilang rasa sakit yang dimasukkan melalui selang infus. ”

Rafael Nadal juga jadi pembicaraan setelah diketahui mendapatkan suntikan intramuskular Tetracosactide, yang merangsang produksi kortikosteroid. Obat ini juga dikaitkan dengan doping di sejumlah pengendara sepeda. Pembalap Spanyol itu cedera bersamaan dengan diterapkan sertifikat untuk obat jenis itu secara retrospektif di bulan Agustus 2012.

Pada Senin malam Nadal mengatakan kepada media Spanyol: “Ketika Anda meminta izin untuk memberikan sesuatu untuk alasan kesehatan dan mereka memberikannya kepada Anda, bukan berarti Anda menggunakan sesuatu yang dilarang. Nadal menekankan bahwa ia tidak pernah mengonsumsi apapun untuk meningkatkan kinerja, tetapi ia menerima apa yang dokter sarankan, terutama jika itu bisa mengatasi lututnya yang sedang bermasalah.

Baca Juga :

  • Menjelang Pentas AS Open, Rafel Nadal Berharap Cepat Pulih dari Cedera
  • Andy Murray bersama Nadal Berhasil Mencapai Babak 4 Besar di Rio

About kang odon

Check Also

Shanghai Masters: Murray dan Djokovic Belum Terbendung

Petenis nomor satu Inggris Andy Murray melanjutkan penampilan mengesankannya dengan meraih kemenangan 6-1 dan 6-3 …