Breaking News
Home / formula 1 / Dapat dukungan Pertamina, Sean Galael bersemangat tanding di Formula 2

Dapat dukungan Pertamina, Sean Galael bersemangat tanding di Formula 2

BUMN asal Indonesia, PT. Pertamina akan mendukung akan mendukung pembalap muda asal Indonesia, Sean Galael, yang saat ini sedang berlaga di kelas GP2. Seperti yang diketahui, Sean merupakan wakil dari Indonesia dalam ajang jet darat tersebut.

Di kelas Formula 1, Indonesia diwakili oleh Rio Haryanto yang saat ini sama-sama sedang berjuang meraih poin.

“Kami akan segera mendukung Sean, dengan cara mengakuisisi timnya, sebelumnya Tim Jagonya Ayam Campos, akan segera berganti menjadi ‘Pertamina Campos’,” kata Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang di Bandung, Minggu (1/5/2016).

Ia menjelaskan, Pertamina sebagai salah satu BUMN harus mendukung perjuangan para atlet muda yang sedang berjuang demi menngharumkan nama Indonesia. Karena itu semenjak dari awal, Pertamina sudah menggelontorkan uang untuk membantu Sean di ajang tersebut.

Diharapkan, Galael semakin bersemangat untuk meraih poin agar bisa berada di posisi yang lebih baik. Sementara, wakil untuk Indonesia itu saat ini sedang fokus menjalani latihan di markas

Campos Racing yang terletak di Valencia, Spanyol, sebelum turun resmi di GP2. “Saya akan kembali fokus latihan di Markas Campos serta turun di beberapa kejuaraan di sana,” kata Sean, pebalap berusia 19 tahun anak mantan pembalap nasional Ricardo Gelael.

Sesuai jadwal, Sean akan turun bertanding di Catalunya, Barcelona, Spanyol pada tanggal 13-15 Mei mendatang.

Waktu yang tersisa digunakan oleh pembalap muda itu untuk beradaptasi dengan ban, beradaptasi dengan mesin kendaraan, dan juga sirkuit yang akan digunakan. Menurut dia, proses adaptasi dalam setiap balapan sangatlah penting, terutama adaptasi ban dan mesin.

Adaptasi ban harus menjadi fokus utama karena harus benar-benar mengetahui karakteristik ban yang digunakan. Karena setiap lintasan dan ban yang digunakan memiliki karakteristik masing-masing, sehingga butuh proses adaptasi beberapa kali. Begitu pun dengan mesin, harus melakukan adaptasi karena setiap mesin memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari akselerasi sampai pada pengereman. Semuanya tidak bisa instan, harus bertahap.

Untuk tata cara membalap, Sean mengatakan sudah menguasai semuanya, hanya ada beberapa masalah kecil saja.

“Adaptasi terus saya lakukan. Selain ban, latihan juga fokus untuk mengenali setingan kendaraan,” kata pembalap yang pernah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai navigator reli termuda itu.

Sean mengakui jika kendaraan pada GP2 berbeda dengan Formula 1. Mesin Formula 1 gunakan mesin setengah hybrid dan setengah combustion engine dengan kapasitas 1600 cc. Jadi mobil F1 lebih efisien daripada GP2.

About kang odon

Check Also

Nico Hulkenberg dan Force India Resmi Bercerai

Nico Hulkenberg akan bergabung ke Renault setelah resmi meninggalkan tim Force India pada akhir musim …