Breaking News
Home / Berita Bola / Desa Tulehu, Brazilnya Indonesia

Desa Tulehu, Brazilnya Indonesia

Bila kita berbicara tentang Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua, pasti yang terlintas adalah tentang keindahan alam, pulau dan juga pantainya. Selain beberapa hal itu juga Indonesia bagian timur merupakan daerah kumpulan pemain pemain hebat sejak dahulu.

Tim-tim sepakbola dari daerah Indonesia bagian timur mulai dari Persipura Jayapura yang cukup banyak menghasilkan pemain bintang contohnya Salossa Bersaudara (Ortizan dan Boaz), Perseru Serui, Persiram Raja Ampat yang kemudian merger dengan PS TNI, kemudian di masa lalu ada Perseman Manokwari dengan Adolf Kabo dan Yonas Sawor nya.

Namun tak ada satu wilayah pun yang mempunyai klub yang berlaga di kasta tertinggi, tetapi pemain yang berasal dari provinsi ini banyak malang melintang di beberapa klub besar di tanah air. Ternyata sudah banyak pemain berbakat sejak dulu yang berasal dari provinsi ini seperti Sinyo Aliandoe, Bartje Matulapelwa, Khairul Anwar, Imran Nahumarury, Rochy Puttiray bahkan pada level Internasional banyak pemian Belanda yang berdarah Maluku contohnya Sonny Silooy, Giovanni Van Bronckhorst.

Pemain pemain seperti Khairul Anwar dan Imran Nahumarury besar dari sebuah kampung yang bernama Tulehu. Desa yang berada di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah ini bukanlah desa biasa. Seperti memiliki sihir desa ini terus memunculkan talenta talenta berbakat.

Tulehu dikenal sebagai desa sepak bola. Desa yang terletak 25 kilometer sebelah utara Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, itu kerap dijuluki Brasil-nya Indonesia. Tulehu dikenal sebagai desa sepak bola. Desa yang terletak 25 kilometer sebelah utara Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, itu kerap dijuluki Brasil-nya Indonesia.

Nama nama seperti Trio Lestaluhu yaitu Ramdani Lestaluhu, Abduh Lestaluhu, dan Pandi Lestaluhu adalah pemain yang besar dari desa ini. Rizky Pellu, Hendra Bayaw, dan Manahati Lestusen merupakan nama lain yang lahir dari desa ini.Walau mampu menghasilkan pemain pemain berbakat, sungguh ironis Maluku tidak memiliki klub profesional yang bermain di kasta tertinggi sepakbola indonesia.

Bila kita berkunjung ke Tulehu , maka pada tugu atau gapura di perbatasan desa tertulis jelas “Selamat Datang di Kampung Sepakbola Tulehu” namun prestasi terbaik Maluku hanya sebatas juara antar SSB itu pun sudah 10 tahun yang lalu. Bahkan pernah dibuatkan film Indonesia terinspirasi pencapaian SSB Tulehu Putra dengan judul “Cahaya Dari Timur”. Di desa ini ada tradisi unik dimana saat meng akikahkan bayi selalu disertakan rumput lapangan. Pada film Cahaya dari Timur tergambar kalau sepak bola menjadi ajang yang menyatukan warga Maluku, yang sempat terbelah karena konflik SARA.

Harus menunggu sampai kapan kah melihat pemerintah daerah dan juga para talenta talenda sepakbola di Maluku bekerjasama untuk membangkitkan sepakbola Maluku yang sedang terlelap padahal memiliki potensi yang sangat besar. Semoga mimpi mimpi para bibit muda Maluku dapat terwujud dan sepak bola Maluku dapat bersaing dengan klub-klub elit dari daerah lain.

About kang odon

Check Also

Man City Kalah, Liverpool Tinggal Butuh Enam Poin Lagi untuk Juarai Liga Inggris

MANCHESTER – Kekalahan Manchester City dari Manchester United di laga pekan ke-29 Liga Inggris 2019-2020 …