Breaking News
Home / info olahraga / Di Bawah Bendera ROA, Para Kontingen Pengungsi Memberikan Semangat dan Harapan

Di Bawah Bendera ROA, Para Kontingen Pengungsi Memberikan Semangat dan Harapan

Bendera khusus akan dibawakan oleh 10 orang atlet dalam turnamen Olimpiade Rio de Janeiro nanti. Kepada beberapa anggota yang mereka bawa itu terdapat pesan solidaritas dan juga harapan mereka. Mereka juga akan turut berkompetisi dalam Olimpiade Rio.

IOC atau Komite Olimpiade Internasional telah membentuk kontingen ROA atau Refugee Olympic Athletes yang akan menampung mereka para atlet pengungsi. Dan kini dari kontingen itu telah beranggotakan 10 orang atlet yang tergabung dari berbagai negara berbeda, dan mereka sudah siap untuk turun dalam tiga cabang olahraga, diantaranya yaitu atletik, renang, serta judo.

Ketika defile dalam upacara pembukaan pada hari Jumat (5/8) mereka akan menempati urutan terdepan. Setelahnya baru di urutan kedua diisi oleh kontingen Brasil selaku tuan rumah. Rami Anis selaku atlet renang putra dari Syria itu menuturkan harapannya bahwa cukup saat ini saja yakni hanya dia bersama dengan 9 atlet lainnya itu saja yang tampil dengan bendera pengungsi dalam pentas Olimpiade.

“Sekarang saya bertanding disini mewakili orang-orang yang kehilangan hak asasinya, mereka yang menderita karena ketidakadilan. Saya berharap tak ada lagi pengungsi pada Olimpiade 2020 Tokyo dan semua atlet dapat tampil di bawah bendera negaraya sendiri.”

Anis pergi dari negaranya yang masih terkait dengan konflik. Dia meninggalkan Aleppo di Syria dan pergi ke Turki. Kemudian dengan perahu kecil pergi ke Yunani dan sejak 5 tahun silam dia menetap serta berlatih di Belgia.

Disamping itu ada atlet cabang olahraga judo, yakni Popole Misonga dari Kongo, dia mengaku menjadikan situasi ini sebagai pemantik motivasi. Ditambah dengan misi utamanya yaitu menemukan keluarganya yang entah berada di mana, agar mereka dapat melacak keberadaannya yang tengah di Brasil.

“Untuk semua atlet pengungsi di dunia, kami bertarung. Saya tidak akan bersedih karena tidak dapat mewakili bendera negara saya. Namun disini saya membawa warna-warni bendera dari banyak Negara.”

Thomas Bach selaku Presiden IOC sudah menjelaskannya sejak jauh-jauh hari, agar para kontingen pengungsi itu akan mampu memberi harapan serta menunjukkan solidaritas kepada para pengungsi di seluruh dunia. Dia meyakini bahwa tim tersebut dapat dijadikan symbol harapan pada seluruh pengungsi di dunia. Juga dia ingin menegaskan kepada para komunitas petinggi Internasional bahwa para pengungsi pun adalah manusia serta masih menjadi masyarakat dari dunia.

Baca Juga :

  • Brasil memperkenalkan Desa Olimpiade, untuk rumah para atlet Rio 2016

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …