Pada Final LCS (League of Legends Championship Series) The Worlds 2014 yang diadakan di Sangam Stadium, Korea Selatan, salah satu stadium sepak bola terbesar di Korea Selatan yang digunakan untuk World Cup tahun 2002, upacara penutupan pada The Worlds 2014 ini menghadirkan bintang tamu band alternative rock ternama asal Las Vegas, Imagine Dragons, yang juga merupakan band resmi untuk theme song LCS dengan judul Warriors.
Memang masih jarang kita melihat ada pertandingan eSports yang ditayangkan di TV secara mainstream kecuali di Korea Selatan dan ESPN yang sudah mulai menayangkan Dota 2 dan Heroes of the Storm.
Kebanyakan acara atau event eSports ditayangkan secara online pada Twitch.tv walaupun sebenarnya ada banyak jasa live streaming seperti YouTube dan Azubu, tetapi Twitch.tv tetap menjadi pilihan utama bagi para pelaku eSports.
Ada banyak liga atau turnamen eSports yang diadakan setiap tahunnya, beberapa yang paling populer adalah WCS, LCS, The International, ESL One, EVO, WCG, ESWC, Dreamhack dan IEM. Beberapa dari event tersebut dilakukan dengan sistem liga yang dibagi menjadi beberapa musim dalam setahun dan menawarkan hadiah yang jumlahnya sangat besar dari berbagai jenis game.
Turnamen dan liga tersebut diadakan dengan skala internasional, para pemain dari seluruh penjuru dunia akan mendatangi tempat-tempat dimana turnamen atau liga tersebut diadakan. Beberapa liga seperti Intel Extreme Masters (IEM) diadakan di beberapa tempat seperti Singapura, Cina, German, Amerika Serikat dan beberapa Negara lainnya yang akan memudahkan para professional gamer di seluruh penjuru dunia untuk dapat mengikuti IEM yang diselenggarakan atas kerja sama Intel dan organisasi eSports ESL.
Saat ini, para pemainnya yang biasa disebut cyber athlete atau professional gamer, memiliki banyak fasilitas yang membantu mereka untuk dapat lebih giat berlatih, internet cepat dan murah, harga hardware komputer yang semakin terjangkau dan banyak hal-hal lain yang menguntungkan mereka. Di Korea Selatan, para professional gamer ini dianggap bagaikan idola atau rock star bagi banyak orang, mereka terkadang memiliki fan club tersendiri dan hampir setiap kali mereka selesai bermain, para fans
mereka akan berkumpul dan memberikan kado untuk pemain-pemain yang mereka senangi, kebanyakan fans tersebut adalah wanita.
Pada kawasan barat, seperti Amerika dan Eropa, para professional gamer memiliki gaji tetap sehingga benar-benar menjadi pekerjaan sehari-hari. Para professional gamer pun di beberapa Negara dianggap atlit dan jika mereka harus pergi keluar negeri untuk bertanding mereka menggunakan passport atlit dan visa atlit.
Sponsor pun sangat berlomba-lomba untuk dapat memenangkan tim atau pemain yang sudah sangat terkenal untuk dijadikan promosi produk mereka. Bisa dikatakan, seragam mereka saat ini sudah menjadi papan reklame berjalan karena memang sangat banyak merk-merk khususnya merk dari perusahaan komputer yang ingin produknya menjadi bagian dari pemain atau tim.
Hal ini tentunya lagi-lagi soal uang, para perusahaan tersebut membayar uang yang cukup banyak untuk dapat menempelkan logo mereka pada website dan seragam professional gamer. Terkadang juga beberapa pemain diminta bantuannya untuk mendesain suatu hardware untuk perusahaan tersebut agar hasilnya dapat cocok dan optimal dengan kebutuhan gamer di seluruh dunia.
Baca juga :
- Pandangan dunia tentang perkembangan esport
- Clash Invitation 2016 mulai unjuk gigi