Breaking News
Home / info olahraga / Jakarta Marathon 2016 Banjir Keluhan, dari Soal Jalan Berlubang Hingga Jumlah Hadiah

Jakarta Marathon 2016 Banjir Keluhan, dari Soal Jalan Berlubang Hingga Jumlah Hadiah

Ajang Jakarta Marathon 2016 baru saja berakhir. Diikuti oleh banyak peserta, ajang tersebut mendapatkan banyak keluhan baik dari peserta dalam negeri dan juga luar negeri.

Perlombaan yang digelar rutin setiap tahun ini dimulai pada pukul 05.00 WIB di mana titik start dan finishnya ditetapkan satu tempat yaitu di Monas. Seperti gelaran tahun lalu, ada lima nomor lari yang diperlombakan, yaitu nomor marathon (42,195 km), half marathon (21 km), 10K, 5K, dan terakhir maratoonz (childrent sprint).

Dalam sejarahnya, Jakarta Marathon mendapatkan perhatian dari pecinta olahraga maraton di dalam dan mancanegara. Jumlah peserta menjadi tolak ukur paling mudah. Panitia penyelenggara mengklaim jumlah peserta tahun ini meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 15 ribu peserta, tahun ini naik jadi 16 ribu peserta dari semua kategori nomor.

Kendati demikian, membludaknya jumlah peserta yang ambil bagian tak diimbangi dengan persiapan panitia pelaksana baik dari jumlah personil maupun dari segi palayanan. Sejumlah keluhan diutarakan oleh beberapa atlit yang berkesempatan ditanyai oleh media.

Salah satunya adalah Kennedy Lilan Kiproo, pelari Kenya yang menjadi juara di nomor marathon.

“Cuacanya kurang mendukung, licin karena sebelumnya turun hujan. Tahun ini juga hadiahnya lebih rendah, tak bagusnya saya baru baru tahu informasi besaran hadiah sehari setelah tiba di Indonesia. Tidak bagus dan tidak profesional,” kata Kennedy, usai lomba.

Keluhan senada juga diutarakan oleh Agus Prayogo yang sudah mengikuti ajang Jakarta Marathon sebanyak tiga kali. Tapi tahun inilah ia menjumpai banyak kendala.

“Di perjalanan tadi, saya merasa jalanan sangat licin dan ada sejumlah lubang yang tergenang air.” ucap Agus.

Atlet nasional, Rini Budiarti juga memberikan komentar keluhan. Rini yang terjun gi nomor 10K merasa gelaran tahun ini ada banyak kekurangan kendati secara umum berlangsung lancar. Ia menyoroti lolosnya sejumlah kendaraan ke dalam lintasan lomba, padahal menurutnya itu bisa sangat berbahaya. “Saya saja nyaris ditabrak truk tadi.”

“Hadiahnya juga jauh banget bedanya. Tahun lalu saya bisa dapat Rp 30 juta, masak tahun ini cuma Rp 8 juta. Jauh banget.”

Di sisi teknis lainnya, sejumlah atlit pelatnas juga mengeluhkan ketiadaan akomodasi dari panitita. Di tahun ini, para atlit pelatnas diharuskan untuk mendaftarkan sendiri keikutsertaannya. Untuk itu mereka juga diwajibkan membayar uang pendaftar yang jumlahnya cukup mahal, yakni Rp 600 ribu untuk nomor 10K dan Rp 900 ribu untuk nomor maraton.

“Kasihan pelari dari luar negeri yang baru dapat info dua hari jelang lomba. Mereka sudah kadung beli tiket pulang pergi, ya mau nggak mau harus ikut walau hadianya tidak memadai.”

B Wayan

BACA JUGA :

  • AC Milan Sukses Tumbangkan Juventus, 1-0
  • Mengenal Terapi Oksigen dan Manfaatnya bagi Atlet

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …