Ayo jangan malas berolahraga! Faktanya dengan olahraga mampu menjaga otak tetap tajam. Meski dahulu Anda sangat rajin berolahraga, bukan berarti saat ini Anda bisa bersantai-santai saja dan melupakan olahraga. Karena manfaat yang telah didapat itu bisa “menguap” begitu saja jika Anda malas atau berhenti olahraga.
Olahraga membuat otak lebih cerdas dengan meningkatkan aliran darah ke otak. Darah membawa bahan makanan dan oksigen ke sel-sel otak bersama dengan zat-zat lain yang membantu memulai proses biokimia yang dibutuhkan. Dibuktikan dalam banyak penelitian studi terhadap hewan dan manusia bahwa olahraga seperti lari mampu meningkatkan kinerja otak. Dimana aktivitas olahraga ini dapat menciptakan neuron baru, pembuluh darah serta sinapsis dan volume keseluruhan di area sekitar otak menjadi lebih besar. Tentu saja hal ini berhubungan pada kemampuan memori dan cara berpikir.
Hewan ataupun manusia yang rajin berolahraga, cenderung mempunyai memori yang lebih kuat dan juga ketrampilan kognitif lebih baik ketimbang dengan orang yang malas bergerak. Pada saat orang yang jarang bergerak mulai olahraga, mereka mengalami pertambahan aliran darah ke otak, bahkan pada saat mereka sedang istirahat. Namun apakah perbaikan aliran darah ini akan permanen? Seberapa lamakah efek tersebut berlangsung?
Ada sebuah studi dimana mereka meneliti satu kelompok pria dan wanita yang luar biasa fit untuk sementara diminta berhenti olahraga. Hipotesisnya, apabila orang-orang yang luar biasa fit itu tiba-tiba berhenti olahraga, maka seharusnya dampak yang diharapkan lebih besar ketimbang orang yang hanya olahraga ringan.
Kemudian akhirnya peneliti berhasil mengajak 112 pelari master kompetitif berusia antara 50 sampai 80 tahun yang setuju bergabung dalam penelitian ini. Semua atlet itu berlari dan berlomba paling tidak 15 tahun dan masih berlari 56 km atau lebih seminggu.
Pada mulanya, para pelari mengunjungi laboratorium untuk diuji kemampuan kognitifnya. Mereka juga mendapatkan pemindaian khusus MRI yang melacak berapa banyak darah mengalir ke bagian-bagian otak. Para peneliti itu khususnya tertarik pada aliran darah ke hippocampus, bagian otak yang penting untuk fungsi memori.
Lalu para atlet itu istirahat olahraga selama 10 hari. Mereka tak lari atau pun olahraga lain. Mereka diminta melakukan aktivitas fisik sesedikit mungkin. Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa hal tersebut sangatlah menyenangkan. Namun tidak bagi para master yang senang olahraga ini, karena mereka mungkin sangat mudah tergoda untuk sedikit joging. Tetapi periset terus-menerus mengingatkan agar mereka bergerak sesedikit mungkin.
Mereka kembali ke lab setelah 10 hari tak bergerak, untuk dicek. Otak mereka juga dipindai MRI. Hasilnya, terjadi perubahan aliran darah. Lebih sedikit darah mengalir ke area-area otak. Aliran darah menurun secara drastis di lobus kanan dan kiri hippocampus. Kemudian dapat disimpulkan bahwa perbaikan aliran darah di otak akan menurun jika kita berhenti olahraga.
V Agustine
Baca Juga :
- Cara Memotivasi Diri agar Semakin Giat Berolahraga
- Berolahragalah Kaum Generasi Dewasa-Muda!
- Efek Positif Makan Setelah Berolahraga