Breaking News
Home / info olahraga / Kasus Doping di Pentas Olimpiade Rio

Kasus Doping di Pentas Olimpiade Rio

Atmosfer persaingan yang ketat dalam kompetisi ditambah dengan tanggung jawab yang besar untuk mencapai tujuan. Memaksa tubuh untuk mengeluarkan performa maksimal, tidak jarang membuat para atlet tergoda akan keinstanan dan mencari jalan pintas menuju kesuksesan.

Tanpa perlu bersusah payah untuk menjalani latihan keras yang membosankan, tak perlu menangis akan kekalahan yang berkelanjutan, atau menahan diri dari nafsu karena menjunjung kedisiplinan, maka doping menjadi jalan keluarnya.

Di dalam dunia olahraga sendiri, doping adalah musuh terbesarnya. Lebih kejam dari tindak kriminal ataupun korupsi, hal ini dikarenakan melawan prinsip sportivitas. Doping akan memaksa tubuh maupun batin, seorang atlet akan kehilangan permainan yang jujur dan bersih sebagai faktor utama yang selama ini dijunjung tinggi.

Musuh yang terus diperangi, hampir disemua cabang olahraga, doping akan menjadi lawan terberatnya. Terlebih lagi saat ini metode penggunaan doping yang semakin canggih, membuatnya sulit untuk terdeteksi. Dalam sepanjang sejarah Olimpiade, sudah banyak atlet yang tercatat sebagai pengguna aktif doping, berikut salah satu diantara sekian banyak.

1. Atlet Kanada, Ben Johnson

Pada Olimpiade di Korea Seoul, berselang 3 hari usai menuntaskan final di nomor lari 100 meter dan mendapat emas Olimpiade, Ben didiaknosa positif pengguna doping dalam bentuk steroid stanozolol dan langsung didiskualifikasi. Kala itu, diapun sempat memecahkan rekor setelah berhasil mencatatkan waktu tercepat 9,79 detik. Namun karena terkait skandal doping, rekor tersebut pun langsung dicoret, serta menyerahkan medali emasnya n kepada Carl Lewis pelari Amerika.

2. Atlet Amerika Serikat, Lance Armstrong

Setelah berhasil memenangi 7 gelar berturut dalam pentas Tour de France yakni (dari 1999 hingga 2005), akhirnya atlet balap sepeda ini membuka mulut dan mengakui dirinya telah menggunakan berbagai cara doping.

3. Atlet Uzbekistan, Luiza Galiulina

Mulanya atlet ini memang mengaku bahwa Ia sendiri tidak tahu telah mengonsumsi doping, dia hanya meminum pil yang diberikan oleh ibunya sebagai obat jantung. Dokter memang sering menggunakan Furosemide untuk mengatasi gagal jantung atau tekanan darah tinggi.

Atlet asal Uzbekistan yang berkompetisi di cabang senam ini awalnya sudah terdaftar untuk bertanding di London pada Olimpiade 2012. Namun langkahnya terhenti karena pihak kejuaraan menilainya positif terjangkit zat furosemide, yang termasuk sebagai salah satu doping (obat terlarang), hingga secara resmi dia pun dilarang untuk bertanding serta dijatuhi sanksi 2 tahun.

4. Tim Rusia

Baru-baru ini yang paling parah adalah skandal dari tim atlet Rusia, mereka telah dicurigai sejak beberapa Olimpiade karena memakai doping, hingga mereka terbukti menggunakan doping. Namun, yang menakutkan adalah upaya mereka itu dilakukan secara sistematis, sampai-sampai pihak pemerintahnya pun sangat terlibat dalam upaya menutupi kebohongan tersebut.

Baca Juga :

  • Pembalap Cantik asal Inggris Berhasil Melewati Tuduhan Doping
  • Alasan skandal Doping Atletik lebih parah dari Korupsi Pejabat

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …