Breaking News
Home / info olahraga / Kecenderungan IQ Seorang Pemikir dengan Bukan Pemikir di saat Beraktifitas

Kecenderungan IQ Seorang Pemikir dengan Bukan Pemikir di saat Beraktifitas

Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa orang-rang yang mempunyai nilai IQ lebih tinggi, atau dapat dikatakan seorang yang pintar, mereka akan cenderung lebih malas serta tidak mudah bosan. Mengapa begitu? Lihat saja mereka dapat menghabiskan banyak waktu hanya untuk berlarut dalam pikirannya.

Sebaliknya apabila seorang yang mudah bosan, mereka akan segera mencari aktivitas-aktivitas fisik dan pergi keluar. Mereka adalah orang-orang yang aktif. Karena memang mereka butuh menstimulasi pikirannya dengan berbagai kegiatan, entah itu pergi berlari atau berolahraga agar mereka dapat keluar dari permasalahan di dalam pikirannya.

Hasil dari seorang Peneliti, ada sekelompok mahasiswa yang diberikan sebuah tes klasik. Dengan mereka diminta untuk mengisi suatu kuisioner, dimana ada 2 pertanyaan,

– pertama “Saya hanya berpikir sekeras yang diharuskan,”
– kedua “Saya amat menikmati tugas yang meliputi solusi dari suatu masalah.”

Disana sang periset sudah menetapkan 30 orang “pemikir” serta 30 orang lagi yang “bukan pemikir”. Lalu setelah sepekan lebih diambilah data dari kedua kelompok tersebut. Mereka melacak aktivitas dan pergerakan dari setiap orangnya menggunakan suatu alat yang dipasangkan di pergelangan tangan. Dengan begitu sang periset dapat melihat aliran data mengenai seberapa aktif mereka selama sepekan lebih itu.

Setelah dikumpulkan semua data riset itu, didapatlah kesimpulan yang menyatakan bahwa mereka yang berada di kelompok ‘pemikir’ selama 7 hari lebih itu tampak kurang aktif dalam kegiatan fisik. Bertolak dengan mereka yang berada dalam kelompok ‘bukan pemikir’.

Kemudian sang peneliti menarik hipotesis bahwa karena mudah bosan maka mereka yang ‘bukan pemikir’ membutuhkan aktivitas fisik untuk mengisi waktu mereka. Namun untuk mereka yang ‘pemikir’ akan menjadi lebih pintar akan tetapi mereka cenderung pemalas, tentu hal tersebut akan berdampak pada gaya hidup negatif yang kurang gerak.

Periset pun mengimbau pada mereka yang ‘pemikir’ agar menumbuhkan kadar aktivitas fisik, betapa pun pintarnya mereka. Hal ini akan baik untuk memerbaiki kesehatan tubuh. Seperti dikatakan oleh sebuah kutipan mengenai studi serupa, “Pada akhirnya, seorang pemikir akan membutuhkan satu faktor penting yang dapat membantu mereka untuk meningkatkan kadar keaktifan fisiknya, yakni kesadaran.”

Seorang pemikir yang cerdas akan mampu memahaminya, apabila mereka sudah sadar dan mengetahui akan dampak dari kurang aktif, mereka pasti akan memilih untuk lebih aktif.

Baca Juga :

  • Olaharaga Otak dengan Membaca dapat Menambah Taraf Hidup

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …