Menurut Kemenpora, hal itu disadari pada kendala dalam hal pembinaan atlet maupun pendanaan yang masih minim hingga saat ini.
“Yang selalu menjadi kendala selama ini adalah di infrastruktur dan keuangan. Apalagi sekarang ada beasiswa, untuk itu kita akan mencoba untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak BUMN dan sebagainya,” Gatot S. Dewa Broto.
Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga akan mengevaluasi lagi mengenai potensi para atlet, guna meningkatkan kapasitas dan menambah medali maupun atlet yang akan tampil berikutnya di pentas Olimpade.
PON (Pekan Olahraga Nasional) selaku ajang multievent yang sangat berkelas di Indoneisa ini dinilai oleh Menpora agar dapat mulai menyesuaikan serta lebih memaksimalkan lagi cabang-cabang olahraga yang dilombakan pada pentas Olimpiade.
“Untuk PON 2020, kita mungkin ingin mencoba membuat peraturan mengenai cabang olahraga yang dipertandingkan agar sama seperti apa yang dilombakan pada Olimpiade. Supaya para atlet kita telah terbina.”
Disamping itu, melihat pertumbuhan yang cukup lambat, Cak Imam juga sempat mengeluhkan regenerasi atlet Indonesia. Menpora mengaku akan kembali mencari solusi yang matang dan akan mencari jalan untuk menerapkan beberapa formulasi baru.
“Seharusnya dalam pertandingan PON, para atlet professional atau yang elit itu jangan ikut turun dalam kompetisi. Karena apabila mereka ikut tanding, maka para atlet amatir akan sulit untuk bertanding dan sudah dapat terlihat siapa pemenangnya.”
Baca Juga :
- Menpora Siap Memberikan Bonus Rp 5 Miliar untuk Atlet Peraih Emas
- Menpora Inginkan Adanya Kompetisi Usia Dini, Melihat Kesuksesan ASIOP Apacinti