Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon sukses menginjakkan kaki ke babak perempat final Denmark Terbuka Super Series Premier 2016. Ganda unggulan kelima itu mengalahkan pasangan asal Thailand, Kittinupong Kedren dan Dechapol Puavaranukroh dua game langsung 21-17 dan 21-11.
Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon relatif tak mendapatkan perlawanan yang berarti dari lawannya. Kedua andalan Indonesia ini hanya membutuhkan waktu 29 menit untuk menghentikan perlawanan Kittinupong Kedren dan Dechapol Puavaranukroh. Dalam pertandingan yang digelar di Odense Sports Park, Odense, Kamis (20/10/2016), baik Kevin maupun Marcus tampil sangat solid di semua lini.
“Di game awal kita masih cari-cari pola, tapi di game kedua sudah mulai nyaman dan klop saja, main lebih santai dan bisa menghasilkan angka. Mau main seperti apa juga gak masalah. Terus lawan jadi ketekan juga,” ujar Kevin seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Di babak berikutnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon sudah ditunggu pasangan Thailand lainnya, Bodin Issara/Nipitphon Phuangphuapet. Mereka sudah pernah jadi lawan pasangan kita di turnamen Hong Kong Terbuka 2015, hasilnya ganda putra Indonesia keluar sebagai pemenang dengan skor 21-15 dan 21-15.
“Kami dulu sudah pernah ketemu, jadi sedikit banyak sudah tahu pola permainan mereka. Tapi, harus lebih siap karena Bodin punya pengalaman sementara Nipitphone pemain yang cepat dan tangkas.”
Sebagai unggulan kelima, Kevin dan Marcus jelas mempunyai misi yang tak mudah untuk berpretasi di ajang ini. Keduanya diprediksi bakal mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Keduanya merasa senang dan termotivasi kala mendengar kabar itu. Keduanya berharap bisa menampilkan permainan terbaik.
Sementara itu, rekan mereka Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang baru melakoni babak pertama dengan baik bakal melanjutkan perjuangan mereka di babak kedua menghadapi melawan Wang Yilyu/Huang Dongping. Meski berstatuskan pasangan unggulan, peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu diingatkan agar tak lengah.
Kedua kubu sebelumnya belum pernah bersua, jadi masih buta dengan kekuatan lawan masing-masing. Wang dan Huang sama-sama masih muda, kendati belum punya peringkat, tapi masih penuh energi yang meledak-ledak dan motivasi. Sedangkan pasangan Indonesia menempati peringkat keempat dunia dan unggulan kedua dalam turnamen tersebut.
“Masih sama dengan lawan yang sudah pernah kami hadapi. Kami tidak boleh lengah sedikitpun. Harus tetap fokus dan bugar, apalagi cuaca di sini dingin sekali, mudah sekali bikin stamin ngedrop.” ujar Tontowi kepada badmintonindonesia.org.
Pasangan ganda campuran lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto juga berhasil mengikuti jejak seniornya. Praveen dan Debby selanjutnya akan berhadapan dengan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, di babak kedua.
B Wayan
BACA JUGA :
- Statistik Menarik di GP Australia
- Kisah Debora, Peraih Medali Emas Papernas yang Kehilangan Kaki