Breaking News
Home / info olahraga / Maria Sharapova Tuding ITF Tak Sportif Terkait Sanki yang Dijatuhkan Padanya

Maria Sharapova Tuding ITF Tak Sportif Terkait Sanki yang Dijatuhkan Padanya

Maria Sharapova baru saja mendapatkan kabar baik setelah badan arbitrase olahraga (CAS) memangkas masa hukumannya menjadi 15 bulan saja. Sharapova kemudian melontarkan tudingan yang intinya mencurigati Federasi Tenis Internasional atau ITF sengaja menjadikannya contoh sehingga menjatuhkan hukuman yang tinggi. Dituduh demikian, ITF tak mau terima dan memberi respon.

Bagi Maria Sharapova, pengurangan hukuman ini sangat berarti karena dengan keluarnya keputusan tersebut maka ia sudah bisa kembali ke lapangan pada bulan April tahun 2017 mendatang. Seperti diketahui, Maria Sharapova diskors selama 2 tahun karena telah terbukti mengonsumsi zat terlarang.

Nah, dalam sebuah wawancara setelah CAS mengeluarkan putusannya, Maria memprotes hukuman yang dijatuhkan padanya sebelum dianulir oleh CAS. Menurutnya, ITF sengaja mengincar dirinya dengan bermaksud menjatuhkan hukuman yang lebih berat.

“Saya awalnya tak bermaksud mempercayai kabar itu, tapi belakangan saya kepikiran demikian. Saya dapat sanksi 24 bulan, tapi mereka (ITF) menginginkan saya dihukum empat tahun,” kata Sharapova seperti dilansir AFP.
Mendapatkan tudingan seperti itu, ITF menjawab. Mereka memberikan penjelasan terkait prosedur dan standar operasi yang digunakan sebelum menjatuhkan hukuman. Dengan berpatokan pada aturan itu, ITF merasa yakin hukuman 2 tahun sudah adil.

“ITF tidak pernah ingin atau bermaksud menghukum Maria Sharapova selama empat tahun. ITF adalah majelis independen yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai koridor itu, apalagi dalam menentukan sanksi yang tepat. Prosedur yang sama digunakan untuk membuat keputusan apakah Sharapova benar-benar melanggar aturan yang berlaku dalam program anti doping tenis. Kami menggunakan aturan yang diterapkan oleh WADA (Badan Anti Doping Dunia), untuk pengurangan dari sanksi standar empat tahun atas penggunaan zat tidak terspesifikasi seperti meldonium,” terang ITF panjang lebar.

Maria juga menyebutkan bahwa keputusan ITF bias dan tidak netral saat menjatuhkan sanksi atas dirinya.

“Saya mengikuti proses dengar pendapat ITF, saat itu pihak arbitrase yang saat itu dipilih oleh ITF juga hadir sebagai pendengar sekaligus penengah. Saya harus menghadapi orang-orang pilihan yang mempunyai pendapat berseberangan dengan say. Bagaimana saya bisa mengambil simpati mereka. Mereka menilai itu netral? Tidak sama sekali.” ujar Sharapova bersemangat.

Di kesempatan berbeda ITF juga memberikan klarifikasi terkait tudingan Sharapova itu. Menurut ITF, kuasa hukum dan Sharapova sendiri punyak hak untuk mengirimkan keberatan bila ada anggota majelis yang tidak independen.
Dalam dengar pendapat itu, Maria Sharapova mengakui telah mengonsumsi meldonium selama 10 tahun terakhit. Tapi bukan dengan tujuan lain, melainkan untuk alasan kesehatan. Ia tidak mengetahui bahwa zat tersebut termasuk dalam zat yang dilarang oleh WADA pada 1 Januari. Sehingga ketika kedapatan positif, Maria langsung digelandang dan dijatuhi sanksi larangan bermain selama 2 tahun.

B Wayan

Baca Juga :

  • Kisah Andy Murray yang Kebelet Pengen Jadi Petenis Nomor 1 dan Cerita Pernah Dibelai Fans
  • Fakta Unik Seputar Perkembangan Tenis Meja
  • Dasar dan Latihan Servis Tenis Meja yang Benar

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …