Belakangan ini memang Murray mampu untuk menampilkan beberapa hasil yang gemilang. Meskipun hanya menjadi finalis pada turnamen Grand Slam di Perancis Terbuka karena terhenti oleh Novak Djokovic, akan tetapi pada pentas berikutnya di Queen’s Club dia sukses keluar sebagai juara. Ditambah dengan menjadi kampiun dalam pentas Wimbledon. Tidak hanya itu, dalam pertunjukkan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, dia berhasil mengharumkan nama negrinya dengan meraih medali emas.
Sederetan perolehannya yang gemilang itu cukup menjadi bekal bagi Murray untuk lebih optimistis menyambut laga pada Senin (29/8) sampai (11/9) dalam turnamen AS Terbuka. Apabila dia berhasil menjuarai kompetisi ini, maka tercatat Murray telah mengoleksi 2 piala AS Terbuka. Ditambah dengan, dia akan menjadi petenis Inggris pertama sejak 76 tahun silam yang menjadi juara.
“Diluar jangkauan sebelumnya, saya pikir saat ini saya sudah tampil dengan menyajikan permainan terbaik… hal-hal baru yang saya ciptakan dalam 4 atau 5 bulan terakhir ini sepertinya sudah sangat baik,” ucap Andy Murray.
“Tentu saat ini sudah jauh, jauh lebih bagus. Medali Emas Olimpiade, menjadi juara Wimbledon, serta 7 final beruntun. Semua ini adalah hasil yang sangat bagus,” lanjutnya.
Disamping itu, Andy Murray juga memiliki kenangan buruk di AS Terbuka yang terus membayanginya. Dimana dia terpaksa berhenti pada babak perempatfinal di tahun 2013 dan juga 2014. Tidak hanya itu, dia juga hanya mampu mencapai babak keempat pada tahun lalu, usai tersingkir oleh Kevin Anderson.
Baca Juga :
- Andy Murray bersama Nadal Berhasil Mencapai Babak 4 Besar di Rio
- Kebanggaan Andy Murray Mewakili Britania Raya dalam Pembukaan Olimpiade Rio