Schumacher menghabiskan enam bulan dalam keadaan koma akibat ciderea serius di kepalanya dan telah menjalani perawatan jalan di rumahnya di Swiss. Felix Damm mengatakan kepada pengadilan “ia tidak bisa berjalan” dan tidak mampu berdiri bahkan dengan bantuan terapis.
Laporan asli di bulan Desember lalu menampilkan gambar Schumacher di sampul dengan judul “Dia bisa berjalan lagi”.
“Michael sangat kurus,” komentar seorang teman yang tak disebutkan namanya. “Tapi dia bisa berjalan sedikit dengan bantuan terapisnya. Dia berhasil melangkahkan kaki beberapa langkah. Dan ia juga dapat mengangkat lengannya meskipunt tidak signifikan.”
Komentar tersebut kemudian disebut “tidak bertanggung jawab” oleh manajer Schumacher, Sabine Kehm. “Sayangnya, kita dipaksa oleh laporan pers baru-baru untuk memperjelas bahwa pernyataan yang menyebutkan Michael bisa bergerak lagi tidaklah benar,” katanya. “Spekulasi tersebut tidak bertanggung jawab mengingat keseriusan cederanya. Saat ini privasi sangat penting bagi Michael.
Sayangnya tulisan ini juga memberikan harapan palsu bagi banyak orang yang peduli dengan Michael Schumacher.”
Gugatan ini telah dilayangkan ke pengadilan lokal Jerman, dan diharapkan segera memperoleh keputusan pada bulan depan.
Cidera serius saat bermain ski
Schumacher diterbangkan ke Grenoble setelah jatuh dan kepalanya terbentur saat bermain ski di lereng resort Méribel dengan sekelompok teman-teman dan anaknya. Setelah beberapa jam yang mengkhawatirkan, rumah sakit Grenoble mengeluarkan pernyataan pada Minggu malam menggambarkan status sang juara dalam kondisi “kritis”. Dia dalam keadaan koma saat tiba di rumah sakit akibat trauma otak parah dan telah menjalani operasi. Laporan media Prancis mengatakan bahwa Schumacher juga mengalami pendarahan otak.
Seorang ahli bedah otak atas dari Paris, Gérard Saillant, dilarikan ke rumah sakit untuk menangani mantan pembalap grand prix tersebut. Saillant adalah seorang ahli cedera otak dan tulang belakang yang juga teman dekat Schumacher, ia pernah menjadi dokter yang mengoperasinya ketika mengalami patah kaki di Silverstone pada tahun 1999 lalu.
Baca Juga :
- Perkembangan Olahraga Ski Air di Indonesia
- Teknik Olahraga Selancar dan Manfaat yang Didapat