Breaking News
Home / info olahraga / Peparnas 2016 Resmi Ditutup, Ciptakan 104 Rekor Baru

Peparnas 2016 Resmi Ditutup, Ciptakan 104 Rekor Baru

Pada hari Senin (24/10/2016), ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat resmi ditutup oleh Menteri Sosial dan Gubernur Jawa Barat. Upacara digelar di Stadion Siliwangi, Bandung. Dihiasi guyuran hujan, upacara penutupan dihadiri oleh mayoritas siswa SMA dan guru SLB dari seantero Jawa Barat. Pun demikian, acara berlangsung khidmat dan seluruh penonton dan tamu undangan yang hadir tetap antusias mengikuti seluruh prosesi dari awal hingga akhir.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam kata sambutannya mengucapkan rasa terimakasih kepada semua atlit yang telah bertarung di ajang PON XIX sampai dengan gelaran Peparnas XV 2016 di Jawa Barat. Sebagai tuan rumah, pria yang biasa disapa Aher itu juga berharap ajang seperti ini dapat menjadi media silaturahim baik sesama atlit ataupun pelatih dan juga jajarannya dari seluruh Indonesia.

“Semoga berakhirnya PON dan Peparnas XV 2016 ini semua tidak mengakhiri jalinan silaturahim dan kekeluargaan kita sebagai bangsa Indonesia,” ujar Aher.

Selain mengucapkan rasa terima kasih sekaligus maaf, Aher juga mengungkapkan sejumlah rekor yang dicatat di ajang Peparnas XV 2016. Ada 104 rekor baru, di antaranya 77 rekor Peparnas dan 27 rekor yang hebatnya justru melampaui rekor-rekor yang ditorehkan peserta Asian Para Games.

“Kemampuan paralympian kita ternyata dapat melampaui keterbatasannya, terbukti di ajang ini kemarin kita bisa menjumpai salah satu paralympian yang memperoleh 3 medali emas di Peparnas XV, atlit yang sama juga berhasil meraih medali emas di ajang PON XIX kemarin, cabornya juga sama. Jadi, atlit paralympian tapi bisa mengalahkan atlit non paralympic.” lanjutnya.

Selain menyoroti kemampuan paralympian di ajang Peparnas 2016, Aher juga mengatakan ajang ini telah menjadi pelecut sekaligus tamparan bagi masyarakat luas soal dunia disabilitas. Bahwa, meski fisik terbatas, tidak ada apapun di dunia ini yang membatasi mereka untuk berprestasi. Ini adalah kesempatan bagi penyandang disabilitas di indonesia untuk menunjukkan bakat serta mencapai prestasi.

“Selama ada kemauan dan semangat yang tinggi, percaya diri dan yakin kepada yang Maha Esa, maka siapapun bisa berprestasi dan melambungkan namanya di puncak tertinggi ajang bergensi di Indonesia. Tuhan telah menciptakan segalanya dengan sempurna, tapi kemampuannya memang berbeda-beda. Tugas kita adalah mengasahnya.” ungkapnya.

Dalam upacara penutupan tersebut, hadir pula Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

B Wayan

BACA JUGA :

  • Chealsea Gebuk MU 4 Gol Tanpa Balas
  • Olahraga Haka Pei, Ritual Uji Kedewasaan Pulau Paskah

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …