Walaupun beberapa perusahaan seperti Terrafugia saat ini sedang mengembangkan mobil terbang, namun justru teknologi virtual reality (VR) sudah sangat berkembang pesat, bukan hanya dalam dunia video game saja.
Dr. Neil Martin adalah pimpinan dari departemen kedokteran Universitas California, di Los Angeles (UCLA) dan dia sedang mengembangkan konsep teknologi untuk menelusuri otak manusia dengan bantuan teknologi virtual reality.
Alat yang saat ini dia kembangkan bernama Surgical Theater, dan alat tersebut akan dapat membantu dokter melihat ke dalam tubuh seseorang dengan bantuan alat VR. Alat ini tidak hanaya akan sangat berguna bagi para dokter sebelum memulai operasi, alat ini juga dapat mendiagnosis berbagai masalah yang ada dalam tubuh seseorang.
Surgical Navigation Advanced Platform (SNAP) adalah salah satu produk yang telah dikeluarkan oleh Surgical Theater yang akan sangat membantu kinerja alat rumah sakit untuk menyediakan berbagai data kesehatan yang jauh lebih akurat, SNAP juga dapat membantu mendeteksi tumor secara tepat.
Menurut laman resminya, salah satu fitur utama dari SNAP adalah segmentasinya datanya yang berjalan terus menerus. Kemampuan tersebut dapat membuat berbagai organ tubuh manusia terlihat seperti tembus pandang dan mempermudah para dokter untuk melihat kedalam tumor dan batasan tumor tersebut.
Benar-benar akan menjadi Operasi Virtual, tidak berhenti hanya pada pertunjukkan dalam ruang operasi. Tujuan berikutnya adalah untuk menyediakan operasi yang benar-benar virtual, di mana pemirsa menyaksikan langsung operasi menggunakan pasien Virtual .
The Virtual Patient / pasien virtual adalah avatar manusia yang digunakan untuk melatih dokter masa depan dalam wawancara pasien dan mendiagnosa penyakit.
“Ini memberikan dokter baru kesempatan untuk beroperasi dengan pasien virtual daripada langsung dengan pasien nyata,” kata Rizzo. “Saya tidak percaya kita harus mencoba untuk Virtualisasi semua pengobatan, tetapi masuk akal jika itu bisa berfungsi untuk memperkuat atau memperpanjang keterampilan dari dokter yang baik.”
“Visi saya adalah bahwa Anda melihat tubuh virtual, mengambil pisau bedah virtual, melihat darah virtual dan membuat operasi sepenuhnya secara virtual,” kata Ahmed.
“Harapan saya adalah untuk mencapai bagian dunia yang sulit dijangkau,” kata Ahmed. “Kami ingin menunjukkan bahwa dunia adalah tempat yang kecil.”
Hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum berbagai bidang lainnya mulai menggunakan teknologi virtual reality dalam kegiatan sehari-harinya. Bayangkan berbagai macam kemungkinan yang dapat terjadi berkat kemajuan pesat dalam teknolog ini. Seorang ibu dapat langsung melihat bayi mereka di dalam perut menggunakan virtual reality tanpa bantuan USG atau monitor.
Perkembangan tumor dalam tubuh seseorang dapat dengan mudah diperiksa dan kemungkinan seseorang menderita tumor pun dapat dikurangi. Penyakit misterius yang menyerang organ dalam tubuh manusia dapat diperiksa secara detail dan dicari obatnya.
Semua hal tersebut tidak lagi mustahil untuk dilakukan berkat teknologi virtual reality.