Hampir sepanjang tahun di negara-negara ini selalu diadakan kompetisi cricket, baik diikuti oleh orang dewasa maupun anak-anak. Sementara itu, di Australia olahraga ini merupakan olahraga rutin di setiap musim gugur dan musim panas. Cricket mengajarkan masyarakat cara bagaimana menjaga kesabaran, pengendalian emosi, menghidupkan keberanian dan kepercayaan terhadap potensi setiap individu, semangat juang dan kerja keras, persaingan yang sehat, serta kekompakan tim.
Di Indonesia olah raga cricket memang kurang populer dibanding bola voli, badminton, sepak bola, dan basket. Padahal jika dilihat dari cara bermain dan penggunaan sarana permainan yang terdiri atas bola dan bat atau pemukul permainan ini sedikit banyak mirip dengan permainan kasti. Setiap regu mempunyai anggota sebanyak sebelas orang yang terdiri atas striker, fielders, bowler, dan batsmen.
Permainan cricket bertujuan untuk mencetak angka dengan istilah run lebih banyak dari lawan. Olahraga cricket dilakukan di lapangan berbentuk bundar atau bulat dengan batas yang disebut “boundary”. Setelah melakukan undian, maka salah satu tim mengutus dua pemain agar melakukan “batting”, yakni memukul bola di tempat yang telah ditentukan. Sementara itu, tim lawan mengutus seorang “bowler”, yakni pelempar bola sementara 10 pemain lainnya melakukan “fielding”, yakni menangkap bola usai dipukul.
Permainan cricket tidak memakai ukuran waktu layaknya sepak bola, bulutangkis, dan bola voli. Bahkan cricket bisa diadakan hingga lima atau enam jam lamanya. Dan, ada pula suatu kejuaraan yang memainkan cricket selama satu hari penuh, sehingga olahraga ini membutuhkan ketahanan tubuh, selain teknik, ketepatan, dan ketangkasan.
Meskipun sedikit mirip dengan kasti yang menjadi olahraga tradisional Indonesia, cricket membutuhkan energi dan kekuatan fisik yang lebih dari para pemainnya. Cricket memberi peluang terhadap benturan fisik di lapangan, ketepatan, kecakapan, dan kekuatan dalam menangkap bola dan memukul bola. Karena cara mencetak angka adalah dengan melakukan run, maka pemain cricket harus memiliki kecepatan dalam berlari.
Beberapa waktu ke depan mungkin cricket bisa lebih dikembangkan di Indonesia mengingat Indonesia sudah memiliki kasti sebagai olahraga tradisional, sehingga lebih mudah dipahami. Pada anak-anak, cricket bisa menjadi olahraga pilihan untuk mengasah keterampilan dalam hal ketepatan menempatkan bola, ketenangan mental, serta kontrol emosi.
Cricket sangat bagus pula diajarkan agar anak belajar bekerja sama dalam tim dan membentuk kesolidan bila bekerja sama. Saat ini cricket belum bisa dimasukan dalam KONI karena perwakilan dari tiap provinsis belum memenuhi kuota dimana harus terdapat minimal enam belas provinsi yang bisa mengikuti cabang olahraga ini sementara yang ada baru beberapa provinsi saja.
Baca Juga :
- Asal Mula Perkembangan Olahraga Volly di Dunia
- Perkembangan dan Perkenalan Olahraga Golf di Dunia