Breaking News
Home / info olahraga / Pria 85 Tahun Selesaikan Lari Maraton Kurang dari 4 Jam

Pria 85 Tahun Selesaikan Lari Maraton Kurang dari 4 Jam

Seperti pepatah tua yang mengatakan bahwa, tidak ada kata terlambat untuk mulai olahraga. Seorang kakek bernama Ed Whitlock telah membuktikannya, bahwa usia bukanlah halangan baginya untuk terus berolahraga.
Pria kelahiran 1931 ini sebelumnya juga memang telah dikenal dalam dunia lari maraton. Ketika usianya masih 73 tahun, yakni pada tahun 2004, tercatat Whitlock dapat menyelesaikan pentas lari maraton dalam waktu kurang dari 3 jam.

Melalui suatu ajang lari maraton yang berjarak sejauh 42 kilometer, sang kakek berhasil mencatatkan dirinya dalam rekor dunia terbaru. Whitlock berhasil menuntaskan laga pertandingan Toronto Marathon di usianya yang telah mencapai angka 85 tahun, dengan catatan waktunya yang hanya 3 jam, 56 menit, dan 38 detik. Bahkan perolehan catatan waktunya tersebut mampu mengalahkan rekor sebelumnya dengan ia mampu 30 menit lebih cepat.

Kemudian ia pun dinobatkan sebagai satu-satunya orang dengan usia lebih dari 70 tahun yang mampu finis lari maraton dalam catatan waktu kurang dari 3 jam!

Dalam pentas lari maraton di kelompok usia lanjut, kembali Whitlock sukses memecahkan rekor dunia. Melalui media majalah Runner’s World 2010, dia mengatakan bahwa dirinya belum pernah coba untuk memonitor denyut jantungnya secara khusus, apalagi mandi es, pijat, atau mengatur tempo berlarinya, maupun hal-hal lain yang lazim dilakukan oleh para pelari professional.

Whitlock juga sempat mengalami radang sendi pada bagian kedua lututnya, sebelum mengikuti event Toronto Marathon ini. Namun, sang dokter ahli rehabilitasi yang menanganinya justru mengatakan bahwa berlari mampu membantunya dalam mengatasi kondisi lutut yang dideritanya.

Dikatakan lebih lanjut oleh Nathan Helming, yakni seorang pelatih dari San Francisco Crossfit, apabila seseorang dalam kesehariannya tetap menjaga kesehatan serta kebugaran tubuhnya, maka di usia pensiunnya akan sangat mungkin dia masih mampu untuk berlari. Apalagi jika telah memang terlatih sebelumnya untuk berlari.

Perlu diingat agar terus menyesuaikan porsi lari dengan kemampuan diri sendiri. Karena apabila tubuh tidak terbiasa dilatih, maka kegiatan lari justru dapat menimbulkan suatu gejala atau cedera.

V Agustine

BACA JUGA :

  • Marc Marquez vs Valentino Rossi di Usia 23 Tahun, Siapa yang Lebih Oke?
  • Kegiatan Olahraga Tidak Sebatas Membakar Lemak saja, Ini Tujuan Lainnya

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …