Breaking News
Home / Berita Bola / Sejarah Kelam dalam Sepak Bola, Tragedi Hillsborough

Sejarah Kelam dalam Sepak Bola, Tragedi Hillsborough

Pernah terjadi suatu tragedi insiden mengerikan dalam sejarah sepak bola di dunia, yakni di Inggris tepatnya di kota Sheffield, stadion Hillsborough, hingga dikenal dengan Tragedi Hillsborough. Tercatat pada tanggal 15 April 1986, dimana pertemuan klub Liverpool melawan Nottingham Forest dalam tournament Piala FA.

Dalam hal ini ada 96 jiwa yang tewas dan sekitar 766 orang cedera, akibat lautan manusia yang berdesak-desakan, serta dicatat sebagai musibah sepak bola dunia yang terburuk terutama bagi sejarah Inggris.
Pada sisi Selatan dan Timur diisi oleh para pendukung Nottingham Forest (Spion Kop) sebanyak 29.800 jiwa beserta dengan kapasitas gabungan dan terdapat 60 pintu putar yang bertempat di sepanjang dua sisi lapangan. Pada sisi Utara dan Barat diisi oleh para pendukung Liverpool (Leppings Lane) sebanyak 24.256 orang fans, namun hanya ada 23 pintu putar di tempat terbuka yang sempit.

Untuk menghindari rute perlintasan fans musuh, maka para fans Nottingham Forest ditempatkan di daerah yang lebih besar, meski jumlah pendukung Liverpool lebih banyak. Siaran televisi serta radio ketika hari pertandingan pun sudah menyarankan agar fans yang tidak memiliki tiket sebaiknya untuk tidak hadir kesana.
Para pendukung Liverpool sudah mencarter 3 kereta untuk mengangkutnya ke Sheffield sebagai bentuk pertandingan penetapan di tahun 1988.

Sebelum pertandingan dimulai, antara pukul 2:30 siang sampai 2:40 sore, para penonton yang bersemangat untuk memasuki stadion sempat tertahan di luar pintu putar yang menuju Lepping Lane.

Terjadi kemacetan akibat fans yang tiba lebih banyak ketimbang dengan orang-orang yang dapat tersaring. Banyak orang-orang yang ditolak masuk karena memberikan tiket pada pintu putar yang salah, namun juga mereka tidak dapat keluar karena dibelakang mereka sudah dipenuhi oleh keramaian dan menjadi halangan.

Fans yang masih berada di luar stadion mendengar sorakan tanda pertandingan akan segera dimulai 10 menit lagi dan seiring dengan tendangan pertama. Sehingga seorang polisipun mencoba untuk meminta agar pertandingan ditunda, agar para pendukung dapat sampai dengan selamat di dalam stadion. Akan tetapi permintaan tersebut ditolak.

Sejumlah 5 ribu fans mulai khawatir sebab masih tertunda di luar stadion, maka polisi tersebut membuka Gerbang C untuk menghindari korban jiwa di luar lapangan. Lalu lebih lanjut 2 gerbang dibuka guna mengurangi tekanan. Akhirnya ribuan pendukung dapat memasuki stadion dengan jalan cepat yang stabil usai menjalani kericuhan awal.

Tekanan berikutnya terjadi pada saat gerbang dibuka, dua stan pusat tidak mampu menampung ribuan fans yang sudah memasuki melalui terowongan sempit yang menuju ke belakang teras itu. Ratusan orang saling menekan satu sama lain dan tertekan oleh berat keramaian di belakang mereka. seharusnya para polisi yang berjaga mengarahkan fans ke samping stan apabila kapasitasnya sudah mencapai batas maksimum. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan pada peristiwa ini.

Hingga sang wasit Ray Lewis menghentikan pertandingan pada pukul 3:06, karena sejumlah fans sampai memanjat pagar untuk menyelamatkan diri dari desakan.

Polisi berusaha menghentikan fans agar tak tumpah ke lapangan. Intensitas keramaian memecah penghalang desakan di teras. Mereka yang terjebak berdesakan sangat padat pada stan, tekanan pada dada yang menyulitkan bernafas sehingga banyak korban tewas. Banyak fans dikeramaian Stand Leppings Lane yang memanjat pagar dan tumpah ruah ke lapangan, sehingga menyebabkan cidera dan trauma. Sampai-sampai para pengurus, polisi, serta anggota layanan Ambulans St. John kewalahan.

V Agustine

BACA JUGA ;

  • Guardiola nyatakan dirinya tidak butuh Joe Hart
  • Manfaat Kegiatan dari Olahraga Juggling

About kang odon

Check Also

Man City Kalah, Liverpool Tinggal Butuh Enam Poin Lagi untuk Juarai Liga Inggris

MANCHESTER – Kekalahan Manchester City dari Manchester United di laga pekan ke-29 Liga Inggris 2019-2020 …