Olahraga panahan secara resmi dilombakan sejak abad ke-16 di Inggris. Kemudian pada tahun 1900 cabang olahraga panahan ini mulai merambah ke Olimpiade, dimana para pesertanya hanyalah laki-laki. Barulah pada Olimpiade berikutnya nomor putri baru ikut serta dilombakan.
Cabang olahraga panahan ini sempat absen sejak tahun 1920 sampai 1972 dari laga Olimpiade karena minimnya peminat. Karena pada pentas Olimpiade 1904 silam, atlet peserta yang turut berpartisipasi hanyalah dari Amerika Serikat saja. Kebangkitan cabang olahraga ini yaitu pada Olimpiade 1972 yang digelar di Munich, Jerman. Ketika itu kontes panahan sudah mulai menggunakan sistem ronde ganda FITA untuk nomor perorangan putra dan putri.
Sampai Olimpiade 1988 pun sistem ini masih terus dipakai dengan memberlakukan nomor beregu di babak Grand Final FITA. Kemudian barulah pada Olimpiade 1992, cabang olahraga panahan mulai mengadopsi sistem lomba head to head dan sistem tersebut berlangsung terus sampai sekarang ini.
Bagaimana dengan Aturan Main dari olahraga ini?
Pada babak awal, para pemanah akan diberikan 6 kesempatan untuk melepaskan anak panah ke sasaran yang berjarak 70 meter. Hanya ada waktu selama 40 detik untuk para atlet melepas masing-masing anak panahnya. Kemudian dalam babak final waktunya akan lebih singkat, yaitu hanya 20 detik.
Tujuan utamanya adalah sebanyak mungkin mengumpulkan poin. Lingkaran ditengah sekaligus target yang paling sulit itu bernilai tertinggi 10 sampai lingkaran terluar mengecil hingga 1 poin.
Dalam cabang olahraga ini, Korea Selatan adalah bintangnya. Tercatat sejak 1972, para atlet pemanah dari Negeri Ginseng ini sudah berhasil mengumpulkan total 19 medali emas, 9 perak, serta 6 perunggu. Barulah Amerika Serikat menyusul di posisi kedua dengan koleksinya sebanyak 8 medali emas, 4 perak, serta 2 perunggu.
Kemudian Indonesia sendiri panahan memiliki arti yang tak kalah penting juga. Karena melalui cabang olahraga inilah Tanah Air pertama kali berhasil mendulang medali di Olimpiade 1988 di Seoul pada nomor beregu putri. Merekalah yang legenda trio srikandi, yang beranggotakan Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, serta Kusuma Wardhani.
Jelang Olimpiade Rio 2016 ini, ada tercatat 128 atlet yang akan tampil beradu akurasi. Para atlet akan terbagi dalam 4 kategori, yakni perorangan putra, perorangan putri, tim putra, serta tim putri. Pada 5 sampai 12 Agustus pertandingan akan digelar di Sambodromo, Santo Santo Cristo, Brasil.
Baca Juga :
- Latihal di Venue Olimpiade, Atlet Panahan Tanah Air Tampil Baik