Berita Bola Situs Berita Bola dan Prediksi
Pertandingan tersebut berlangsung di St.Jacob Basel, sebelum laga dimulai gemuruh sorak dari para pendukung kedua klub ini meramaikan suasana di stadion St.Jacob Basel. Para punggawa The Reds yang tampil sangat percaya diri mulai bermain menekan di babak pertama.
Beberapa peluang dilancarkan para pemain Liverpool untuk masuk ke lini pertahanan Sevilla, akhirnya pada menit ke-35, Daniel Sturridge berhasil mencetak gol lewat tendangan kerasnya dari luar kotak pinalty, tendangan tersebut tidak dapat ditahan penjaga gawang Sevilla, yakni Soria.
Kedudukan menjadi 1-0, keunggulan satu angka bagi Liverpool bertahan hingga babak pertama selesai.
Babak kedua dimulai, para pemain Sevilla yang berkeinginan untuk memenangkan laga tersebut, secara tiba-tiba tampil bermain agak agresif. Operan dari Marriano Ferreira ke arah kotak pinaty berhasil dikonversi menjadi gol oleh ujung tombak Sevilla, Gameiro. Gol tersebut tercetak setelah seminit babak kedua dimulai.
Keadaan yang menjadi lebih sengit dikarenakan gol cepat yang diberikan kubu Sevilla, menjadikan Liverpool juga bermain lebih menekan. Liverpool yang ingin mencetak gol kembali malah kewalahan ketika kubu Sevilla datang menyerang. Di menit 64, gol kembali tercipta dari Sevilla, tendangan akurat dari Coke membuat penjaga gawang Liverpool, Mignolet tidak dapat menahan tendangan tersebut.
Kedudukan berbalik menjadi 2-1, Sevilla yang menjadi tambah semangat berkat gol kedua tersebut, kembali bermain lebih mendominasi. Selang enam menit setelah gol tercipta, Coke kembali mencetak gol. Namun gol yang dibuatnya sedikit berbau offside , para pemain Liverpool bersitegang dengan wasit mengenai gol tersebut. Tetapi wasit tidak menghiraukan protes para pemain Liverpool, gol tersebut tetap dianggap sah. Kedudukan menjadi 3-1, keunggulan bagi Sevilla bertahan hingga berakhirnya laga tersebut.
Sevilla akhirnya keluar menjadi juara liga Eropa dengan menundukan Liverpool dengan skor akhir 3- 0. Sevilla juga memecahkan rekor dengan meraih kemenangan liga Eropa di tiga tahun berturut-turut. Itu merupakan rekor yang fantastis yang di raih Sevilla pada musim 2015-16.
Kloop yang sempat tidak percaya para pemainnya kalah oleh Sevilla yang pada babak pertama sempat unggul satu angka. “Gol penyama kedudukan dari Sevilla itu yang merupakan masalah bagi kami, para pemain mengalami kehilangan kepercayaan sepenuhnya dalam gaya bermain, kami kehilangan bentuk permainan yang selama ini telah dibentuk dan kami gugup dalam bertahan.
Itu menunjukan bahwa kami belum mampu bermain sesuai yang diharapkan. Ini akan menjadi pengalaman bagi kami dan dengan pengalaman ini saya yakin kami akan menjadi kuat untuk kedepannya. Pada saat ini, saya yang bertanggung jawab untuk kinerja ini, tidak ada kritik untuk para pemain, saya pikir kami dapat merubahnya” ucap Kloop.
