Breaking News
Home / info olahraga / Sistem Lotre di Inggris yang Mendongkrak Para Atlet Berprestasi

Sistem Lotre di Inggris yang Mendongkrak Para Atlet Berprestasi

Amerika Serikat masih tak tergoyahkan, bertengger di puncak klasemen pada 5 dari 6 Olimpiade terakhir ini. Setelah juara umum Olimpiade 2016 kembali diraihnya dengan perolehan medali sebanyak 121 buah, yang terdiri dari 46 emas, 37 perak, serta 38 perunggu.

Kemudian kontingen Britania Raya berhasil menjadi runner-up dalam penutupan pentas Olimpiade Rio de Janeiro. Berakhir di posisi kedua, usai memperoleh keseluruhan 67 buah medali, yang terdiri dari 27 medali emas, 23 perak, serta 17 perunggu.

Perolehan emas dari atlet Inggris itu mampu menurunkan China dari urutan kedua. Dengan perolehan 26 medali emas, 18 perak, serta 26 perunggu, kini China harus puas dengan posisinya di peringkat ketiga. Disamping itu, uniknya para atlet di Britania Raya tidak akan memperoleh bonus setelah berhasil meraih medali. Namun bagaimanakan mereka dapat mendongkrak prestasi para atletnya?

Ternyata pemerintah Britania Raya mempunyai cara sendiri dalam membentuk terobosan baru sebagai upaya untuk mendanai para atletnya. Dibentuk oleh seorang Perdana Menteri Inggris yang amat menyukai olahraga, yakni Sir John Major, pada tahun 1994 mereka membuat sistem lotre nasional.

Apabila melihat catatan sejarahnya, Inggris bukanlah sebuah kandidat kuat di olimpiade. Contohnya ketika pentas tahun 1996 di Atlanta, mereka hanya mampu mendulang sebuah emas dan berakhir di peringkat ke-36. Namun mereka tidak memandangnya sebagai sebuah kegagalan. Untuk itu, agar tidak membuat kesalahan serupa seperti seekor keledai, akhirnya dibuatlah terobosan baru dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin dana untuk membiayai olahraga.

Pada tahun 1996, dari pihak UK Sport ketika itu hanya menurunkan dana per tahunnya sebesar 5 juta poundsterling untuk ajang Olimpiade. Lalu persiapan menuju Sydney 4 tahun setelahnya, per tahun Britania Raya menurunkan dana senilai 54 juta poundsterling hanya pada cabang olahraga elite saja. Namun hasinya benar-benar terlihat, mereka sukses mencapai peringkat ke-10 dan meraih 28 medali emas.

Britania Raya juga tak segan-segan menurunkan dana sampai 264 juta poundsterling ketika menjadi tuan rumah Olimpiade, alhasil mereka pun mampu menempati urutan ketiga. Dana tersebut digunakan untuk fasilitasi alat, menyediakan pelatih yang terbaik, dan tempat sport science, serta juga untuk mengikuti berbagai macam kejuaraan. Pembagian dana ini berdasarkan pada hasil prestasi setiap cabang olahraga di Olimpiade.

Disamping itu untuk para atlet sendiri, mereka yang berhasil meraih medali di olimpiade ataupun kejuaraan dunia akan diberikan tunjangan hidup dan memenuhi kebutuhan hariannya. Mereka memperoleh 28 ribu poundsterling per tahunnya apabila mendapat emas.

Lalu akan ada dana sebesar 21,5 juta pounds per tahunnya untuk atlet yang mampu mencapai 8 besar Olimpiade. Kemudian untuk atlet potensial pada pentas olimpiade selanjutnya diberikan dana 15 ribu pounds per tahunnya. Oleh karena itulah banyak atlet Inggris peraih podium yang amat berterima kasih atas sistem lotre nasional tersebut.

Baca Juga :

  • RAPUHNYA SANG JUARA LIGA INGGRIS DI EROPA
  • Kelucuan Seorang Petenis Dunia Menggenggam Tongkat Bendera Inggris Raya

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …