Breaking News
Home / info olahraga / Son, “Anak” Hilang Tottenham yang Kembali

Son, “Anak” Hilang Tottenham yang Kembali

Son Heung-min menjadi bintang setelah menjadi satu-satunya pencentak gol untuk kemenangan Tottenham Hotspur kala bertandang ke markas angker, CSKA Moscow. Son pun didaulat sebagai Man of the Match dan langsung mendapatkan sorotan dari berbagai media.

Son Heung-min punya cerita menarik ketika kecewa dan hancur berkeping-kepting karena gagal menghantarkan Korea Selatan untuk memenangkan medali di Olimpiade Rio de Janeiro, namun Tottenham Hotspur percaya bahwa dia lebih kuat setelah melalui pengalaman itu.

Son tak selalu berada di situasi yang nyaman, ia pernah melalui masa-masa yang sulit ketika berada di Tottenham Hotspur, masa depannya pun pernah berada di ujung tanduk. Dia berjuang untuk menunjukkan bentuk terbaiknya secara konsisten setelah ditransfer senilai 22 juta poundsterling dari Bayer Leverkusen pada bulan Agustus tahun lalu. Di tengah ketidak-jelasan, dia telah memutuskan untuk kembali ke Bundesliga di mana Wolfsburg menunjukkan minat yang sangat besar pada dirinya.

Tapi Mauricio Pochettino, manajer Tottenham, mengatakan bahwa sulit untuk klub melepas Son di jendela transfer, yang kemudian mendorong Son untuk bertahan di klub. Hasilnya, Son mulai menuai benih dari kerja kerasnya. Sejauh ini, Son telah mencetak lima gol dalam lima penampilan, yang terbaru adalah ketika menghantarkan timnya menjadi pemenang kala menghadapi CSKA Moscow pada Rabu dini hari.

Pemain berusia 24 tahun itu punya reputasi benderang di Korea Selatan, ia dan rekan-rekan timnasnya memiliki harapan yang tinggi di Olimpiade, di mana Son terpilih sebagai salah satu dari skuad. Mereka lolos ke fase knock-out sebagai juara grup, di atas Jerman, tapi menderita kekalahan 1-0 dari Honduras di perempat final pada 13 Agustus.

Son terpukul dan putus asa, pelatih, Shin Tae-Yong, mengungkapkan setelah pertandingan Son menangis sepanjang hari dan bahkan tidak makan. Manajer, Uli Stielike, mengatakan bahwa kekalahan itu tidak sepenuhnya kesalahan Son. Selain hasrat untuk mempersembahkan medali dan kebanggaan bagi negaranya. Medali emas, perak ataupun perunggu di Rio juga akan menjadi tiket bagi para pemain untuk bebas dari wajib selama 21 bulan. Korea Selatan memang mewajibkan semua laki-laki berbadan sehat utnuk mengikuti wajib militer sebelum berusia 28 tahun. Son masih bisa mendapatkan pembebasan jika ia mampu membantu Korea Selatan memenangkan medali emas di Asian Games 2018.
Son ditanya apakah Pochettino mengatakan sesuatu untuk meyakinkan dirinya agar tinggal di Tottenham.

“Ya dia mengatakan sesuatu, tapi saya tidak ingin memberitahu Anda,” jawabnya. “Aku benar-benar senang tinggal di sini, untuk bermain di Liga Premier dan Liga Champions. Untuk setiap pemain, itu adalah mimpi yang menjadi nyata.” Pungkasnya sambil tertawa riang setelah kemenangan dini hari tadi.

B. Wayan

Baca Juga :

  • Sanabria semakin dekat dengan Tottenham Hotspur

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …