Berita Bola Situs Berita Bola dan Prediksi
Liverpool yang digadang-gadang bakal menang mudah atas Manchester United kala menjamunya di Anfield gagal memenuhi ekspektasi sejumlah pengamat. Kedua tim harus rela berbagi angka setelah tak mampu mencetak gol selama 90 menit pertandingan. Pasca pertandingan, sejumlah pengamat menuding permainan defensif Manchester United lah yang menyebabkan skor hanya berakhir kaca mata. Tapi, bukan Mourinho jika tidak menampik penilaian tersebut.
Dalam pertandingan yang digelar di Anfield, markas Liverpool pada Selasa (18/10/2016) dini hari, Liverpool menguasai bola sebanyak 65%, sedangkan MU hanya 35%. Dari catatan Opta, ini adalah persentase terendah penguasaan bola yang pernah dibukukan oleh Manchester United sejak2003/2004. Catata inilah yang dijadikan resep para pengamat, mengenai betapa MU bermain hanya sekadar agar tidak kalah, bukan untuk keluar sebagai pemenang.
Sementara itu dari segi tendangan, MU hanya mempunyai satu tendangan tepat ke gawang dari total tujuh kali percobaan. Pun demikian, Mourinho menyebut masalah utamanya ada di Liverpool, bukan pada anak asuhannya. Liverpool sendiri dengan penguasaan bola sebanyak 65% mencatatkan tiga tembakan mengarah ke gawang dari sembila percobaan.
“Di musim lalu, Manchester United Cuma punya 1 tambakan dan menang, sedangkan Liverpool punya 14 tembakan ke gawang.” Dalih Mourinho kepada ESPN FC.
“Coba hitung, berapa banyak tembakan yang dilakukan oleh punggawa Liverpool di laga tadi? Dua – statistik resmi mencatat tiga – dengan penguasaan bola 65%, jadi masalahnya ada di Liverpool. Merekalah yang harus Anda kritisi, bukan kami.” Tambahnya lagi.
“Kami tidak pernah mencoba mengontrol permainan sepanjang waktu, memang itu karakter kami, tapi kami tetap mencoba untuk menang dengan sedikit peluang yang ada.”
Kegemilangan De Gea Jadi Faktor Pembeda
Selain kemandulan para pemain depan Liverpool, ada satu faktor lain yang berkontribusi pada tertahannya Liverpool kala menjamu MU dini hari tadi. Yaitu De Gea yang tampil cermerlang.
Seditaknya ada dua peluang emas yang dimentahkan oleh kiper asal Spanyol itu. Satu tembakan tepat sasaran dilepaskan oleh Emre Can, sedangkan satu peluang lainnya dari Philippe Coutinho yang melakukan tembakan melengkung dari luar kotak. Keduanya urung menjadi gol, karena De Gea ada di bawah mistar itu. Jurgen Klopp tak canggung memuji penampilan De Gea di bawah mistar.
“Di babak kedua kami punya lebih banyak peluang, tapi David De Gea memanas dan melakukan dua penyelamatan gemilang. Tapi, memang sepertinya De Gea selalu tampil cemerlang kalau berhadapan dengan Liverpool. Dia juga melakukan penyelamatan penting di musim lalu. Dia tampak menikmati setiap pertandingan melawan Liverpool.”
B Wayan
BACA JUGA :
- Meski Inter Sudah Dihukum, Ultras Tak Terima Icardi Sebagai Kapten
- Sempat Bermasalah Pada Mobile, Sean dkk Berhasil Finish Keempat
