1. Penggunaan rem
Dalam kegiatan olahraga sepeda gunung ini, bagian terpenting adalah pada rem. Rem ini bukan hanya digunakan untuk menghentikan laju sepeda saja, namun juga berfungsi sebagai pengendali sepeda, pemberi bantuan saat menikung, menentukan arah, dan juga dapat menciptakan sistem keseimbangan tubuh yang baik.
Yang perlu diperhatikan, saat menekan rem harus memakai paling sedikit dua jari, sedangkan tiga jari yang lain dipakai sebagai penjaga kekuatan kontrol dan genggaman. Perlu diketahui pula, rem depan selalu punya daya yang lebih kuat. Jadi tidak boleh ditekan terlalu erat sebab bisa membuat tubuh terpelanting terutama saat berada di lintasan yang menurun.
Kemudian ketika sedang melewati suatu rintangan, jangan sekali-sekali memakai rem. Sebaliknya, laju sepeda gunung harus dipercepat agar mampu melewati halangan atau rintangan tersebut. Tapi jika rintangannya terlalu curam atau tinggi, lebih baik sepeda dihentikan lalu dituntun sambil berjalan kaki.
2. Mengatur jarak
Berusahalah agar dapat terus menjaga jarak sedemikian rupa agar jika berpapasan dengan pengendara sepeda lainnya dan jangan terlalu berdekatan. Perlu diketahui, ban belakang sering membuat pengendara yang ada dibelakangnya jadi tidak sadar. Jika pesepeda yang ada didepan menemukan lubang atau rintangan, tentu dia berusaha menghindarinya. Akibatnya, pengendara yang ada dibelakanglah yang menghantam rintangan tersebut dan berakhir dengan kecelakaan.
Cara terbaik untuk menghindari terjadinya kecelakaan ini adalah memposisikan diri di bagian kanan atau kiri pesepeda yang ada di depan namun tidak usah sejajar. Jadi intinya tidak boleh membentuk garis lurus dengan pengendara sepeda yang berada di depannya.
3. Lintasan menurun
Bagian paling menyenangkan saat melakukan petualangan dengan sepeda gunung adalah ketika berada pada lintasan yang menurun. Tapi sayang sekali banyak pengendara yang tidak paham teknik melintasinya dengan cara yang benar dan aman.
Yang terpenting kedua tangan harus selalu berada pada tuas rem. Sebab bisa saja tiba-tiba ada lubang yang sebelumnya tidak terlihat dari kejauhan namun ternyata sudah ada didepan mata. Atau bisa pula ada hewan berukuran besar yang tiba-tiba melintas di jalan tersebut.
4. Melewati tikungan
Jika banyak yang menganggap bahwa melewati lintasan menurun adalah kondisi yang paling menyenangkan, sebaliknya ketika berada di lintasan berbentuk tikungan merupakan keadaan yang dapat dikatakan paling membahayakan. Tikungan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis dan masing-masing memiliki teknik berbeda-beda untuk melewatinya.
Pertama adalah tikungan melengkung atau bermed corner, yaitu tikungan yang batas luarnya lebih tinggi dibanding lintasannya. Saat melewati tikungan ini sebaiknya mengambil sisi yang paling tinggi serta paling lebar. Kebalikan dari tikungan ini adalah off bermed corner, berupa tikungan yang lintasannya miring ke bawah luar dan harus dilewati dengan kayuhan tinggi.
Yang paling mudah dilalui adalah tikungan rata. Saat melewatinya tubuh diarahkan ke dalam tikungan, kemudian ketika mau membelokkan sepeda ikut diarahkan ke dalam tikungan itu. Tapi apabila tikungannya licin atau berbatu, kecepatannya harus selalu disesuaikan.
Ada lagi tikungan menyempit yang juga termasuk berbahaya untuk dilalui. Meskipun demikian ada cara aman melakukan sepeda gunung saat melalui tikungan ini. Kayuhan sepeda dilambatkan dan ban belakang direm kemudian mengambil area terluar pada tikungan tersebut. Setelah itu sepeda bisa dikayuh secepat mungkin.
Baca Juga :
- Manfaat Tersembunyi dari Aktivitas Bersepeda di Pagi Hari
- TEMAN BARU PENDAKI DAN PESEPEDA