Skuad Perancis tersebut dapat dikatakan telah menunjukkan permainan yang baik di sepanjang turnamen Euro ini. Bahkan tercatat Antoine Griezmann, striker andalan mereka itu sukses meraih gol terbanyak yakni mencetak 6 gol selama turnamen.
Namun amat disayangkan kebahagiaan tersebut tidak bertahan hingga akhir turnamen.
Pasukan Les Bleus terpaksa berhenti di final pada laga Minggu (10/7) di Stade de France, setelah memperoleh hasil kekalahan 0-1 atas skuad Seleccao melalui gol tunggal Eder di perpanjangan waktu hingga 120 menit. “Sebuah hasil yang mengecewakan, namun kami harus dapat menerimanya,” kata Didier setelah akhir laga itu.
“Bersama-sama kami menderita dan juga raih kemenangan. Bila kami dapat mempersembahkan trofi kepada orang-orang Perancis tentu akan sangat indah. Tapi amat disayangkan, kekalahan ini membuatnya gagal mewujudkan itu,” ucap pelatih timnas Ayam Jago, juga sebagai mantan pelatih Juventus dan AS Monaco.
Melihat statistik UEFA, Perancis telah lebih mendominasi permainan dengan catatan 53 persen menguasai bola, ditambah dengan 7 tendangan tepat sasaran dari total 18 kali melepaskan tembakan.
Namun kiper Portugal Rui Patricio tampil dengan begitu gemilang, seakan dia memiliki penangkal pada gawangnya tersebut.
“Keduanya sama-sama mampu menciptakan sejumlah peluang baik itu pasukan Portugal maupun Perancis. Akan tetapi kami membuang beberapa peluang besar dan mereka mampu mencetak gol untuk menjadi juara Eropa,” lanjutnya.
“Kalah dengan cara seperti ini memang terlihat kejam. Kepada Portugal Saya ucapkan selamat,” tutup Didier. Kekalahan menjuarai Piala Eropa di rumah sendiri seperti yang dialami Perancis ini mirip dengan kejadian 12 tahun lalu. Dimana tuan rumah Portugal dikalahkan oleh tim kejutan Yunani dengan skor 0-1.
Baca Juga :
- Didier Deschamps mengapresiasi 2 Pemain Perancis
- Sang pelatih Perancis Deschamps, skuad telah Siap melawan Jerman