Insiden yang terjadi ketika jelang pertandingan final di Piala Dunia 2006, kontra antara Italia dengan Perancis. Ketika itu Marco Materazzi sebagai Bek tengah dari skuad Italia dikabarkan telah mengungkapkan kalimat yang kurang mengenakkan sebelum disundul oleh Zinedine Zidane eks kapten Prancis itu.
Padahal dalam laga puncak pertandingan itu nama Materazzi dan Zidane langsung menjadi sosok bintang lapangan. Dimana Zidane berhasil membuka skor dengan mencetak gol pada awal pertandingan yang baru berselang 7 menit dan Materazzi mampu menyamakan kedudukan duabelas menit kemudian. Dan pada akhirnya Italia keluar sebagai juara usai meraih kemenangan 5-3 dalam drama adu penalti.
Ketika itu Materazzi memang telah mengaku salah. Melihat perbuatan tidak terpuji pria berusia 42 tahun itu hingga memancing amarah Zidane sampai melepaskan sundulan, yang harus berakhir dengan kartu merah wasit. Ketika menghadiri wawancara langsung dengan surat kabar Prancis, L’Equipe, pada Jumat kemarin (8/7) Materazzi mengatakan, “Apa yang telah saya katakan itu sungguh amat bodoh.”
“Namun, seharusnya Zidane tidak perlu bereaksi seperti kepada saya. Di sepanjang jalanan Naples, Milan, atau Paris Anda bisa mendengar kata-kata yang lebih kasar dengan kalimat yang lebih serius,” tambahnya.
Menurut kabar burung yang diyakini hingga sekarang, Kalimat yang telah dilontarkannya ketika peristiwa itu adalah Materazzi menghina ibu Zidane. Akan tetapi mantan bintang lini belakang Inter Milan ini langsung menyangkal pendapat itu.
“Saya kehilangan Ibu saya ketika saya masih berusia 15 tahun. Tidak akan pernah saya menghina seorang ibu,” tutur bek Terbaik Serie A 2007 itu.
Di samping itu, Materazzi mengaku bahwa Ia sungguh menyesal dengan tindakannya itu dan membuatnya terus terbayang-bayang dengan kesalahan tersebut. Dia juga berharap untuk bisa lebih mengingat golnya di final itu. “Saya sama sekali tidak menaruh dendam apapun dan tidak akan pernah,” tutupnya.
Baca Juga :
- Pindah ke Juventus, Pjanic Mengikuti jejak sang Idola Zidane
- Zambrotta : Boleh saja menjual Pogba, dengan syarat Seperti Skenario Zidane