Breaking News
Home / Berita Bola / Laga hidup mati Selecao

Laga hidup mati Selecao

Laga hidup dan mati antara Brazil dan Peru akan mulai digelar di Gillette Stadium, Massachusetts, Senin (13/6) pagi WIB. Kedua tim harus sama- sama wajib menang jika ingin lolos ke fase knock out atau gugur dalam ajang Copa America Centenario.

Brazil pada ajang ini yang tampil kurang meyakinkan ketika mereka ditahan imbang 0-0 oleh Ekuador, mampu bangkit dengan menghancurkan Haiti 7-1. Brazil bangkit setelah Philipe Countinho mencetak hattrik pada laga tersebut dan membawa timnya memuncaki klasemen sementara Grup B dengan raihan 4 point, serta diikuti Peru dengan point sama sebagai runner up. Hanya saja beda selisih gol dengan Brazil.

Peru yang ditangani oleh Pelatih Ricardo Gareca itu sempat memimpin klasemen Grup B setelah menang atas Haiti di laga perdana. Namun, mereka harus bermain imbang di laga kedua saat melawan Ekuador.

Kemenangan merupakan hal wajib yang harus diraih oleh kedua tim pada laga pamungkas terakhir Grup B, bila ingin mendapatkan tiket lolos dari Grup B ini. Sebab diatas angin Ekuador diyakini akan menang melawan Haiti, dan otomatis apabila Brazil atau Peru kalah, maka Ekuador akan naik ke runner up Grup B.

Pelatih Brazil, Dunga, diprediksi akan mengandalkan lagi bintang Liverpool, Phillipe Coutinho, dirinya akan bekerja sama dengan Jonas di lini depan sebagai bombardir pertahanan Peru. Dengan koleksi 3 golnya saat melawan Haiti menjadi modal utama bagi pemain berusia 23 tahun itu.

Sementara itu Pelatih Peru, Ricardo Gareca, dipastikan akan menurunkan Paolo Guerrero di lini depan yang kemudian akan didukung oleh Flores dan Ruidiaz dalam formasi 4-3-3 nya. Pemain asal klub Flamengo itu merupakan top skorer Copa America pada tahun lalu dengan empat golnya.

Pada tiga pertandingan terakhir kedua tim, Selecao atau julukan bagi timnas Brazil, mereka tidak pernah kalah. Kemenangan terakhirnya pada November tahun lalu dengan skor 3-0 atas Peru di babak kualifikasi Piala Dunia 2018. Dengan melihat skuad dan performa kedua tim, mungkin tak diragukan lagi bahwa Tim Samba akan di favoritkan menang pada laga tersebut.

Dari peringkat FIFA 2016 saja, posisi mereka terpaut cukup jauh. Brazil yang kini menempati posisi ketujuh, sementra Peru berada di posisi ke -48.

Menjelang Copa America Centenario, Dunga banyak menjadi sorotan karena dirinya hanya bisa membawa Brazil ke perempat final Copa America 2015 lalu. Dirinya juga menuai kritik karena performa Brazil di kualifikasi Piala Dunia 2018 yang kurang meyakinkan.

Dan di Copa America 2016 ini merupakan kesempatan dirinya untuk membuktikan bahwa ia mampu membawa tim Samba ke jalur yang benar. Walaupun sebelumnya sempat kecewa di ajang Copa America 2016 setelah ditahan imbang oleh Ekuador tanpa gol, akan tetapi dirinya yakin kalau anak asuhnya akan kembali bangkit.

Meskipun Brazil diatas angin dan lebih diunggulkan, tetap saja dirinya tidak boleh lengah. Sebab bisa saja Peru akan tampil sebagai tim kejutan dan membuat tim Samba itu harus tersisih dari klasemen Grup B dalam ajang Copa America 2016 ini.

About kang odon

Check Also

Man City Kalah, Liverpool Tinggal Butuh Enam Poin Lagi untuk Juarai Liga Inggris

MANCHESTER – Kekalahan Manchester City dari Manchester United di laga pekan ke-29 Liga Inggris 2019-2020 …