Biasanya bola yang digunakan terbuat dari plastic transparan, olahraga Zorbing ini umumnya dilakukan di lereng suatu bukit tetapi terkadang juga dilakukan di permukaan yang datar. Jika tidak terdapat bukit, beberapa panitia yang menyelenggarakan akan membangun bangunan yang landai terbuat dari kayu dan logam.
Bola yang digunakan terdapat jenis-jenisnya,ada dua jenis bola yakni harnessed dan non harnessed. Pada bola harnessed terdapat satu sampai dua orang di dalam bolanya, sedangkan pada bola non harnessed diisi oleh tiga pemain. Jarak yang ditempuh pada olahraga ini mencapai setengah mil.
Olahraga Zorbing pertama kali ditemukan oleh dua orang asal Selandia Baru, David dan Andrew Akers. Olahraga ini terbilang cukup ekstrim karena ketika berada di bukit kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Pada beberapa tahun lalu ada insiden yang cukup mengerikan pada olahraga Zorbing ini.
Ayah dari dua anak, Denis Burakov tewas mengenaskan karena bola yang ia gunakan keluar dari jalur lintasan yang telah disediakan panitia, ia meluncur dengan cepat menuruni gunung di sebuah resor ski di pegunungan Kaukasus Utara, Rusia. Sebelumnya ketika berada di atas bukit ia sudah diperkirakan akan tepat lurus ke garis akhir, tetapi bola yang digunakan itu melaju dengan cukup kencang dan sulit untuk dikendalikan.
Bola tersebut meluncur sepanjang 1,5 kilometer, melompati dan menabrak bebatuan, terakhir kali para penonton yang melihat Denis berada di atas tebing, lalu beberapa saat kemudian menghilang dari pandangan.
Ketika para tim penyelamat berusha mencari, akhirnya denis diketemukan, namun akibatnya leher dan tulang punggungnya patah, ketika dilarikan ke rumah sakit ia menghembuskan nafas terakhir saat berada di perjalanan. Memang ketika kejadian tersebut, olahraga Zorbing sempat vakum dalam beberapa saat, tetapi kemudian dilanjutkan lagi.
Baca Juga :
- Olahraga melempar orang cebol
- Olahraga Bossaball