Ditemukan oleh American Council on Exercise (ACE) dalam sebuah studi barunya, bahwa melompat selama kurang dari 20 menit di atas trampolin mini, sama baiknya seperti kita sedang berlari. Akan tetapi, aktivitas melompat seperti ini tentunya akan lebih menyenangkan bukan?
Penelitian yang melibatkan sekitar 24 orang anak kuliah yang dalam kondisi sehat untuk mencoba memainkan trampolin mini, selama kurang lebih 19 menit mereka diminta untuk melompat sambil direkam. Kemudian para peneliti mulai mengukur detak jantung mereka serta jumlah pengeluaran oksigen setiap menitnya.
Didapat setelahnya bahwa dengan melakukan lompat di atas trampolin, yakni sebagai latihan dengan intensitas sedang sampai berat seperti ini, setara dengan berlari dengan kecepatan 6 mil per jam, bermain sepak bola, bersepeda, atau bermain bola basket.
Disamping itu, pada saat mereka diminta untuk memberi penilaian terhadap olahraga melompat ini, para responden itu tampak memberi skor yang lebih konsisten, dengan intensitas ringan sampai sedang. Hal itu menunjukkan bahwa berlatih trampolin terasa lebih mudah daripada latihan pada umumnya.
Meski kegiatan melompat ini sepertinya mempunyai risiko yang sama seperti berlari, dimana berpotensi menyebabkan cedera pada kaki, tetapi dikatakan oleh profesor olahraga John Porcari dari University of Wisconsin La Crosse, trampolin tidak menyebabkan hal tersebut.
Dia menegaskan bahwa, “Pada saat Anda melompat, trampolin dapat menyerap syok pada sendi kaki, berbeda dengan berlari yang menyebabkan tekanan pada sendi karena dataran jalanan yang keras.”
Kemudian ditambah latihan seperti ini juga sangat menyenangkan. “Faktor kebahagiaan yang muncul pada saat Anda melakukan sesuatu hal yang menyenangkan, akan menutupi fakta bahwa sebenarnya Anda sedang berlatih keras.”
V Agustine
Baca Juga :
- Mengenal Perkembangan Sejarah Trampolin
- Mengenal Olahraga Modern Bossaball