Breaking News
Home / info olahraga / Kisah Debora, Peraih Medali Emas Papernas yang Kehilangan Kaki

Kisah Debora, Peraih Medali Emas Papernas yang Kehilangan Kaki

Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV sudah resmi digelar, sejumlah perlombaan bahkan sudah digelar dan menghasilkan beberapa juara. Turnamen ini mendapatkan perhatian yang besar dari publik, pasalnya semua pesertanya datang dari kalangan disabilitas. Tapi banyak di antaranya memberikan inspirasi yang menggugah.

Salah satunya adalah perjalanan hidup Debora, Atlet tolak peluru dan lempar cakram yang membela Jawa Barat.

Debora terlahir sebagai wanita yang sehat dengan anggota tubuh yang lengkap. Tapi, hidupnya berubah seketika. Di tahun 2014, ia mengalami kecelakaan dahsyat yang membuatnya kehilangan kaki kanan akibat diamputasi. Tetapi ia kemudian menemukan cara lain yang membuatnya mendapatkan kembali hidupnya, bahkan kini justru berprestasi.

“Tahun lalu adalah masa yang paling sulit, saya merasa begitu stres. Pasalnya di tahun itulah baru akan melakukan operasi, jadi terasa berat sekali.” kenang Debora di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (20/10/2016), ketika tampil di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV.

Di ajang itu, Debora terjun di cabang olahraga lempar cakram dan tolak peluru untuk mewakili Jawa Barat. Dan dari teman-temannya di pusat pelatihan dan juga organisasi penyandang disabilitas ia mendapatkan semangat untuk berjuang.

“Saya baru berani kembali masuk kuliah setelah mendapatkan kembali semangat untuk meneruskan hidup,” tutur dia.

Dalam prosesnya, Debora kemudian bergabung ke organisasi penyandang disabilitas dan organisasi pengrajin kaki palsu. Dari sanalah ia kemudian berkenalan dengan olahraga yang sampai kini ia geluti.

“Saya pertama kali terjun ke cabang olahraga lempar, tapi sebelumnya dikenalkan dengan pelatih dulu. Kemudian ngobrol dan akhirnya ikut latihan.”

Dinilai punya bakat dan prestasi, Debora kemudian terpilih untuk mengikuti pemusatan pelatihan (Pelatda) Jawa Barat untuk mengikuti turnamen Peparnas 2016. Pilihan tersebut terbukti tepat, setelah Debora menjawab kepercayaan itu dengan memberikan medali emas untuk Jawa Barat.

Ia menuturkan saat ini ada banyak pemain yang lebih baik darinya, jadi tidak ada diskriminasi. Ia juga menegaskan dirinya tidak merasa sendiri, tapi berjuang bersama rekan-rekannya yang sesama difabel.
Selama pemusatan pelatihan, ia dan rekan-rekannya berlatih dengan keras pagi dan sore selama lima bulan penuh. Wanita asal Pasir Koja, Kota Bandung ini mengaku mendapatkan makna hidup selama masa pelatihan itu, di mana ia berjuang bersama-sama para atlet lainnya. Dan itu membuatnya begitu menikmati hidup.

Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV sendiri akan menggelar 13 cabang olahraga, di antaranya terdiri dari 604 pertandingan dan memperebutkan 2.145 buah medali di seluruh cabang olahraga.

B Wayan

BACA JUGA :

  • Joe Hart Tidak Akan Lakukan Kesalahan Sebodoh Bravo
  • Barca Lumat City 4 Gol Tanpa Balas

About kang odon

Check Also

Jenis Olahraga yang Gagal Menjadi Bagian Olimpiade

Mengingat jumlah acara di Olimpiade yang semakin kembung saat ini, sulit untuk percaya bahwa ada …