Breaking News
Home / Berita Bola / Petasan dan Red Flare Perlukah dibawa ke dalam Stadion?

Petasan dan Red Flare Perlukah dibawa ke dalam Stadion?

Saat mendukung tim kesayangan kita berlaga tak lengkap rasanya jika kita sebagai suporter tak membawa atribut seperti Kaos, Syal, Terompet pompa bahkan hingga petasan dan juga red flare untuk menambah suasana dramatis di dalam stadion.

Petasan dan redflare akan mudah anda jumpai ketika menyaksikan pertandingan sepakbola entah melalui televisi ataupun datang langsung ke stadion. Para suporter biasanya akan menyalakan Red flare dan petasan ketika timnya berhasil mencetak gol maupun disaat momen momen krusial lainnya.

Namun apakah perlu penggunaan flare dan petasan? Memang akan terasa lebih heroik dan dramatis apapun hal yang terjadi di lapangan pertandingan diiringi oleh hidupnya alat penyemarak stadion dari suporter tersebut, tapi jika kita tidak dapat menggunakannya secara benar maka hal-hal burukpun tak dapat terhindari.

Fifa dan PSSI sudah melarang penggunaan benda berbahaya seperti itu. Wasit biasanya akan langsung menghentikan pertandingan bila dirasa sangat menganggu jalannya pertandingan. Asap dari flare bisa memenuhi lapangan dan menutup pandangan dari wasit dan para pemain di lapangan.

Sejumlah klub sudah mendapat sanksi dari penyalaan flare ini Persija Jakarta dan Arema menjadi tim yang sering terkena sanksi. Diluar negeri pun banyak klub yang terkena sanksi karna flare ini salah satunya Barcelona yang di sanksi dengan denda 110 pounds atau sekitar 1,31 milyar. Pemberian sanksi ini sangat wajar karna Flare tidak baik untuk kesehatan komposisi dari pembuatan flare terdiri dari potasium nitrat, gula,pewarna makanan dan juga baking soda.

Para suporter biasanya tidak berpikir dampak negatif dari penyalaan flare dan petasan ini. Bagi para suporter penyalaan flare dan petasan ini adalah bentuk dari heroisme dalam mendukung tim kesayangannya. Padahal sejatinya penyalaan Flare dan petasan ini dapat merugikan klub dengan dijatuhkannya sanksi kepada klub.

Tapi beginilah hedonisme dalam sepakbola kita, esensi menyalakan flare dan petasan sama dengan membeli minuman berakohol sama sama dilarang tapi masih banyak yang seneng konsumsi. Masih banyak kreatifitas yang dapat dilakukan untuk mendukung tim kesayangan tanpa harus merugikan timnya sendiri.

Pada gelaran ISL tahun 2012 Pemain Persiba Balikpapan, Iqbal Samad, menjadi korban ledakan petasan oleh suporter, pada pertandingan derby Persisam Samarinda menghadapi Persiba, di Stadion Segiri, Samarinda. Ledakan itu membuat kaki sang pemain terbakar hingga berlubang dibagian betisnya. Kejadian itu terjadi karna kekecewaan suporter Persisam setelah tim kesayangannya tumbang dikandangnya sendiri.

Yang terbaru adalah dilarikannya salah satu wasit terbaik Indonesia yaitu Oki Dwi Putra yang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami sesak napas setelah para suporter Madura United menyalakan red flare hingga menggangu pertandingan. Asap tebal yang menutup lapangan membuat pertandingan ditunda beberapa saat.

Setelah pertandingan dilanjutkan wasit memberhentikan pertandingan dan memberi kode mengalami gangguan pernapasan sehingga harus dituntun hinggi pinggir lapangan. Oki harus mendapat penanganan intensif dari tim medis sehingga tidak bisa lanjut memimpin dan digantikan oleh wasit cadangan.

About kang odon

Check Also

Man City Kalah, Liverpool Tinggal Butuh Enam Poin Lagi untuk Juarai Liga Inggris

MANCHESTER – Kekalahan Manchester City dari Manchester United di laga pekan ke-29 Liga Inggris 2019-2020 …