Dijelaskan oleh Amrit Gurbani selaku salah seorang praktisi meditasi, manusia mempunyai keterhubungan antara tubuh, pikiran, dan jiwa atau emosi. Saat timbul stres dalam pikiran, atau timbulnya emosi marah, tubuh akan secara otomatis mengeluarkan hormon kortisol atau stres. Namun apabila seseorang tengah merasa bahagia, maka tubuh dapat memproduksi hormon endorfin.
“Penyakit itu berpotensi timbul jika kita terlalu stres.” Dengan timbulnya stres dalam pikiran, daya tahan tubuh pada manusia akan menurun sehingga sangat mudah untuk terserang penyakit atau memperparah suatu penyakit. Oleh karenanya haruslah seimbang antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Amrit juga menyatakan bahwa komunikasi diantara tubuh, pikiran, dan jiwa manusia pun diatur oleh sistem di tubuh, yakni napas. Contohnya saja ketika sedang panik atau marah, maka tempo napas akan semakin cepat, saat berolahraga pun Anda tidak akan mampu berkonsentrasi dengan baik.
Untuk itu meditasi yang meliputi latihan pernapasan akan dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang, lebih menggunakan hati dalam menjalani hidup, membangun empati hingga intuisi. Bahkan melalui meditasi, seseorang pun dapat melupakan rasa sakitnya.
Ditambah dengan meditasi juga dapat membantu seseorang untuk menghilangkan fobianya. Ujar Amrit, “Fobia timbul dari bawah alam sadar. Sesuatu yang membuat rasa takut? Namun ketika kita mengerti kenapa kita merasa takut, biasanya orang sudah tidak takut lagi.”
Baca Juga :
- Cara Menghambat Kondisi-Kondisi Penuaan